Mohon tunggu...
Carisa Septianti
Carisa Septianti Mohon Tunggu... Pemuka Agama - MAHASANTRI AZAMY

MENULISLAH, MAKA KAU AKAN DAPAT MERUBAH DUNIA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teoritis Pengembangan Pendidikan Islam Multikultural

24 Februari 2024   19:56 Diperbarui: 24 Februari 2024   20:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENUTUP

Pendidikan Islam multikultural pada hakikatnya adalah bentuk pendidikan yang mengintegrasikan prinsip multikulturalisme sebagai salah satu visi utama, dengan karakteristik inklusif, egaliter, dan humanis, sambil tetap kokoh pada nilai-nilai spiritual dan ketuhanan yang berakar pada al-Qur'an dan al-Sunnah. Pengembangan pendidikan Islam multikultural memiliki dua dimensi, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif, pengembangan ini melibatkan peningkatan jumlah referensi bacaan, perluasan sosialisasi, pembentukan forum-forum, serta pembangunan budaya yang menghargai keberagaman dalam konteks pendidikan Islam. Sedangkan secara kualitatif, pengembangan ini memerlukan penguatan landasan teoritis dengan penjelasan yang lebih sistematis, penyempurnaan kurikulum, peningkatan kualifikasi pendidik, dukungan keuangan, dan pemberdayaan budaya lokal yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif menjadi kunci kesuksesan dalam pengembangan pendidikan Islam multikultural. Konsep sumber daya manusia dalam konteks ini harus mencakup sikap profesionalisme, keterampilan yang diaktualisasikan, motivasi intrinsik, dan kemampuan inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun