Peningkatan Sumber Daya Manusia yang 'Melek' Perkembangan
Mengatasi permasalahan pada sumber daya manusia tentu membutuhkan pendidikan yang memadai. Namun, hal ini tentu akan sulit untuk diimplementasikan pada sebagian besar penduduk bonus demografi yang sudah memasuki usia bekerja, apalagi dengan keadaan birokrasi pendidikan yang masih belum bisa inklusif terhadap semua kalangan. Oleh karena itu, perlunya solusi yang lebih fokus pada hasil dalam jangka pendek, yaitu sosialisasi dan pelatihan yang berorientasi pada keahlian masyarakat. Untuk menyempurnakan sosialisasi, hal ini juga dapat diikuti dengan inovasi teknologi yang memadai di sektor-sektor (common) di Indonesia, seperti bidang agraris dan industri.Â
Penyediaan Ragam Lapangan Kerja
Keragaman lapangan kerja yang terbentuk melalui perkembangan zaman sangatlah penting sebagai penentu jumlah kontribusi masyarakat dalam pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah berperan besar dalam mengembangkan dan mendukung program lapangan kerja yang ada, seperti kemudahan akses untuk UMKM, serta program pelatihan yang diciptakan untuk meningkatkan keterampilan pekerja. Ragam lapangan kerja juga akan lebih komplit dengan adanya peraturan pemerintah yang berpihak dengan baik kepada para pekerja ataupun perintis usaha, dengan kata lain tidak menyulitkan dalam hal akses maupun iklim kerja.
Pemberdayaan Perempuan sebagai Tenaga Kerja
Partisipasi perempuan masih belum menunjukkan angka yang memuaskan per periode sekarang. Meski sudah banyak perempuan yang mulai berkecimpung di dunia pekerjaan, hal ini masih dianggap "tidak biasa" mengingat disparitas yang ada antara laki-laki dan perempuan. Seringkali, lingkup yang dikuasai oleh wanita juga berupa sektor pekerjaan informal dan masih kesulitan untuk menguasai di bidang spesialis, diiringi dengan diskriminasi terhadap kemampuan wanita itu sendiri. Untuk meningkatkan partisipasi wanita pula, tidak cukup apabila hanya menyediakan kuota lebih. Regulasi mengenai kesejahteraan dan hak-hak yang seharusnya didapatkan wanita, seperti cuti haid dan cuti melahirkan yang layak, adalah prasyarat agar wanita dapat merasa aman dan nyaman dalam berpartisipasi.Â
Upaya ini dapat dilaksanakan dengan harapan mengurangi permasalahan yang tengah ada. Adapun solusi jangka panjang juga harus dilakukan agar dapat mempersiapkan era mendatang dengan lebih baik. Harapannya agar Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi yang singkat ini dengan cukup baik, sebagai suatu momentum yang menentukan keberlangsungan negeri ke depannya.Â
Penulis: Carin Ongwinata (Mahasiswi S1 Psikologi Universitas Airlangga)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H