Produk inovasi kami memiliki nama yaitu Potato Fish Ball, dimana produk ini merupakan produk selingan makanan atau snack yang memanfaatkan perpaduan dari bahan kentang, wortel dan fillet daging ikan mujair, serta bahan-bahan pendukung lainnya. Potato Fish Ball dalam setiap takaran sajinya (3 buah atau 75 g) memiliki kandungan zat gizi yaitu energi sebanyak 129.1 kkal, protein 5.6 g, lemak 7 g, karbohidrat, 11.5 g, zat besi 0.8 mg, vitamin A 332.27 mcg, serta kandungan zat gizi mikro lainnya. Proses pembuatan produk tersebut beserta resep yang digunakan kami tampilkan melalui video edukasi dalam kegiatan SBCC-BESTIEZ.
Kegiatan SBCC-BESTIEZ atau Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi dalam upaya penurunan prevalensi stunting, para mahasiswa menyelenggarakan kegiatan edukasi menggunakan media kreatif mengenai permasalahan-permasalahan yang relevan terjadi pada responden yang didampingi seperti, apa itu Laduni dan 1000 HPK, bagaimana konsep Isi Piringku, pola konsumsi B2SA, cara mencegah Anemia dan KEK, serta bagaimana cara memanajemen stres dengan baik.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut turut pula dilakukan penayangan video inovasi menu dalam program Formula Pangan Beriman. Kegiatan ini disambut dengan antusias yang baik oleh para peserta undangan, mereka memberikan tanggapan serta aktif bertanya setelah para mahasiswa menyampaikan materi. Harapan dari kegiatan ini, para responden yang didampingi dapat memiliki tingkat pengetahuan yang baik, mengubah sikap dan perilakunya, serta dapat memberikan informasi dan motivasi positif kepada ibu hamil dan calon pengantin lainnya.
Selain tiga program utama tersebut, terdapat beberapa program lain yang juga dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan zero stunting. Program lain meliputi analisis situasi terkait masalah KB pasca persalinan, masalah gizi, pengetahuan dan praktik konsumsi pangan, konsumsi suplemen gizi, pola asuh, serta melakukan dokumentasi PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) pada salah satu responden balita.
Berbagai program tersebut sangat memberikan pengalaman kepada mahasiswa karena dapat melihat kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Sebagai bentuk Belajar Bersama Komunitas, mahasiswa juga berkontribusi ikut belajar dari masyarakat, mulai dari KSH (Kader Surabaya Hebat), para ibu hamil, para calon pengantin, para ibu balita, ahli gizi puskesmas, dan bidan kelurahan. Harapan terselenggaranya berbagai program tersebut beriringan dengan program utama dapat mempertahankan zero stunting di Kelurahan Romokalisari.
Referensi:
Kemenkes RI. (2018). Warta Kesmas: Cegah Stunting Itu Penting. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta -Kesmas- Edisi-02-2018_1136.pdf
UNICEF. (2023). Child Malnutrition. https://data.unicef.org/topic/nutrition/malnutritionÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H