Mohon tunggu...
Aditiyo Aditiyo
Aditiyo Aditiyo Mohon Tunggu... -

Konsultan untuk Hidup dan Karir Anda

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Keahlian Negosiasi untuk Sukses Karir

5 November 2015   11:22 Diperbarui: 5 November 2015   11:57 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mau Anda karyawan atapun entrepreneur, dalam keseharian pasti bertemu dengan banyak orang bukan?

Kalau bertemu banyak orang pastinya akan banyak bertemu dengan pertentangan, dalam arti kata perbedaan latar belakang, kebutuhan dan tujuan. Tapi tetap Anda butuh dia dan dia butuh Anda. Bagaimana cara mempertemukan ditengah-tengah agar tidak bertentangan terus, tapi malah bisa mendapatkan sinergi?

Be a great negotiator!

Pada dasarnya semua bisa diobrolkan, dicari apa yang bisa membuat kedua belah pihak senang. Menjadi seorang negosiator membutuhkan kombinasi dari berbagai ilmu dahsyat: sales, komunikasi, persuasi bahkan public speaking. Sudah disampaikan juga negosiasi tidak hanya untuk karyawan tapi juga entrepreneur, tidak hanya dalam membuat kesepakatan bisnis tapi juga digunakan dalam tim internal.

Entrepreneur akan bertemu calon investor, bernegosiasi mengenai jumlah investasi dan kesepakatan pembagian hasil misalnya.

Karyawan dalam kesehariannya harus berhubungan antar bagian. Misalkan bagian sales akan berkoordinasi dengan bagian marketing mengenai dukungan yang dapat dilakukan marketing untuk aktifitas penjualan, tentunya akan bernegosiasi mengenai besaran dukungan tersebut, atau mungkin negosiasi dengan (calon) pasangan hidup mengenai anak-anak nantinya akan disekolahkan dimana

“If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles.” Sun Tzu – The Art of War.

Hal mendasar yang perlu dilakukan sebelum masuk dalam sebuah negosiasi adalah seperti yang di utarakan Sun Tzu diatas  Dari diri kita, apa yang kita ingin capai dalam suatu negosiasi, apa yang kita miliki untuk dapat di jadikan “barter” dengan pihak lawan. Sedangkan dari pihak lawan apa yang kita ketahui? Apa yang dia inginkan, apa kemungkinan yang akan dia tawarkan untuk kita demi mendapatkan “hati” kita?

Sederhana, soal keinginan dan apa alat yang bisa dipertukarkan untuk sama-sama mencapai keinginan kedua belah pihak.

Lakukan dengan cara terbuka dan jujur dengan pemikiran logis.

Tidak dapat dipungkiri, negosiasi terkadang persepsinya soal “pintar-pintaran”. Tapi dalam banyak negosiasi justru pelakunya berusaha dengan kuat untuk menampilkan persepsi keterbukaan dan kejujuran.

Berusahalah untuk selalu demikian, kecuali Anda memiliki perasaan dengan bukti kuat bahwa lawan negosiasi Anda terkenal “pemain” lihai  Jaman sekarang memang dalam bisnis sebaik mungkin kita datang dengan persepsi memiliki integritas, dapat dipercaya, niscaya negosiasi akan lebih mudah dan cepat tercapai kata sepakat.

Setiap penawaran yang Anda ajukan selalu dukung dengan alasan logis yang jelas, jadi menghindari persepsi bahwa Anda meminta sesuatu tanpa alasan, seperti datang dari wangsit. Cara ini juga menghindarkan Anda pada situasi debat kusir tak berujung.

Mungkin Anda tidak mendapat 100% yang diinginkan.

Dalam suatu negosiasi sangat mungkin keinginan kedua belah pihak tidak tercapai 100%. Karena memang situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan dan dalam prakteknya ini sangat wajar terjadi.

Contoh sederhana, Anda ingin beli mobil pada harga 95 juta, sementara penjual membuka harga di 105 juta. Setelah berbicara ternyata harga di berhenti  di 101 juta dan setelah menunjukkan ketertarikan Anda dan Anda juga bilang akan bayar tunai, dia bersedia menurunkan hingga 99 juta dan bagi Anda angka 99 juga masih dalam toleransi Anda.

Dalam negosiasipun demikian, set level toleransi Anda dan Anda perlu menakar kira-kira level toleransi lawan berapa ya?

Negosiasi itu menyenangkan, dengan persiapan yang baik dari diri sendiri dan pengenalan lawan, kita akan masuk dalam suatu negosiasi yang tidak perlu berlama-lama. Selalu tampilkan integritas, keterbukan dan alasan logis akan keinginan Anda, sementara pahami juga arah yang dia inginkan.

Kesepakatan tercapai, kedua belah pihak senang, anda dapat melanjutkan pada pekerjaan selanjutnya, hidup yang indah

 

 

http://www.careerguideindonesia.com/2015/10/keahlian-negosiasi-untuk-sukses-karir/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun