Mohon tunggu...
Aditiyo Aditiyo
Aditiyo Aditiyo Mohon Tunggu... -

Konsultan untuk Hidup dan Karir Anda

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Tips Karir Penting Bagi Fresh Graduate

19 Agustus 2015   16:47 Diperbarui: 19 Agustus 2015   16:47 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahu tidak?

50% mahasiswa belum memiliki pilihan karir dan, 80% bingung bagaimana cara menentukan pilihan tersebut. Angka di atas berasal dari survei yang dilakukan di salah satu universitas di Jakarta, mungkin ada yang merasa mengejutkan, tetapi sebanarnya tidak juga Sudah banyak diskusi mengenai kesiapan berkarir pada siswa, berkaitan juga dengan bagaimana anak-anak Indonesia yang berada di dunia akademik sangat berprestasi di tingkat dunia, tetapi begitu menghadapi dunia karir bisa dibilang kurang siap.

Tidak siap dalam konteks keyakinan dalam memilih bidang untuk ditekuni dan pada konteks bagaimana menyesuaikan diri terhadap dunia karir. Semua ini saya alami sendiri pada saat saya sekolah, berada dalam dunia akademik, hingga pada saat memulai karir dan menjalaninya. Bingung, galau, sangat terpangaruh pada apa kata lingkungan dan tidak yakin dengan langkah saya sendiri.

Apa yang harus kita lakukan?

Tentukan apa tujuan karir Anda?

Semua dimulai dari tujuan!

Begitu banyak saya temui, orang-orang yang saya anggap sudah sukses, tapi pada saat curhat ke saya tidak memiliki kehidupan yang bahagia. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki tujuan, pada akhirnya memiliki tujuan tapi “tujuan” yang tidak disadari dibentuk oleh lingkungannya. Dengan kata lain, dia melakukan itu karena pada awalnya merupakan aspirasi orang lain. Atau saking bingungnya, dia hanya ikuti arus saja. Kalau pada akhirnya “tujuan” itu menyenangkan ya tidak masalah, tapi kebanyakan malah menimbulkan masalah.

Mau jadi karyawan atau entrepreneur, pekerja komersial atau bekerja dalam bidang sosial, tidak ada yang terbaik, yang terbaik apabila terbaik bagi Anda. Anda suka, Anda senang melakukannya dan memberikan kepuasan bagi Anda dengan pencapaian-pencapaian yang terjadi.

Ya, saya sadari, tekanan lingkungan pasti ada, tapi hal itu bisa di tangani. Bisa dari keluarga, teman, tetangga, atau tekanan harus dapat uang karena Anda adalah tulang punggung keluarga. Saya tidak bilang untuk cuek atau bahkan melawan orang-orang yang berusaha memikirkan yang terbaik untuk Anda (dari sudut pandang mereka), saya hanya bilang jangan ragu untuk mengejar apa yang Anda suka. Mulai dari sekarang sebelum Anda semakin banyak pertimbangan nantinya, dan pada akhirnya Anda terpaksa melakukan apa yang sudah biasa Anda lakukan.

Do smart moves

Semua orang itu pintar, jangan pernah meragukan itu pada diri Anda. Gunakan kepintaran itu untuk mencapai tujuan. Dunia ini sangat penuh dengan kompetisi, alasan besar kenapa banyak orang tidak dapat kerja atau selalu gagal dalam berusaha karena dia banyak mengikuti arus orang banyak. Dengan berada di arus yang sama dengan orang banyak tersebut, tentunya tingkat kompetisi itu lebih tinggi, benar tidak?

Contoh sederhana saja ya, dulu saya lulus sebagai sarjana akuntansi, pada saat itu mungkin mayoritas angkatan saya berusaha untuk masuk ke kantor Akuntan Publik yang terkenal. Tidak ada salahnya saya juga ikutan dalam arus itu, tapi saya berusaha berpikir lebih pintar. Dalam keyakinan saya, Indonesia itu negara besar, tidak mungkin pekerjaan akuntansi hanya tersedia dari kantor-kantor akuntan publik terkenal itu. Pasti ada perusahaan-perusahaan lain yang juga bagus yang bisa saya dekati. Akhirnya saya dapatkan pekerjaan, di perusahaan yang juga mengejutkan bagi teman-teman saya, sampai mereka bilang “hebat banget bisa masuk sana”. Padahal saya merasa biasa saja, hanya saja saya merasa telah bertindak dengan pintar dengan melamar pada perusahaan yang tidak terlalu tinggi tingkat persaingannya.

Konsep ini sama bagi yang ingin masuk ke jalur enterepeneur, it’s all about finding the right opportunity. Kalau dalam ilmu modern, ada yang namanya strategi Red Ocean atau Blue Ocean. Akan lebih berat kalalu Anda berkompetisi di laut yang biru, belum banyak darah kompetisi seperti di Red Ocean. Dan kata kuncinya adalah soal kompetisi, kompetisi membuat Anda lelah, capai dan tertekan. Sebisa mungkin bermain dan bertindak pintar itu adalah soal “creation”, dari pada compete kenapa tidak create?

Belajar dari sumber berbeda

Belajarlah dari sebanyak-banyaknya orang, gali pengalaman mereka. Tapi ingat, jangan teruskan berbicara dengan orang yang hanya menjatuhkan tujuan Anda. Tapi ingat juga jangan semata-mata meninggalkan mereka dengan tidak sopan

:)
:)

Dalam membangun sesuatu, semua harus positif, pikiran negatif hanya akan menghancurkan apa yang Anda rancang. Pintar-pintarlah menyerap ilmu, ambil positifnya, saring negatifnya. Kenapa negatif harus disaring, jangan dibuang semua. Karena dalam negatif itu ada yang masih dapat digunakan untuk membangun.  Negatif yang hanya menjatuhkan, buang saja. Contoh: “udahlah, pasti gak mungkin”, “loe gila ye, mana mungkin”, “mimpi yang bodoh”, pada intinya kata-kata tanpa alternatif solusi.

Beda kalau dapat masukkan tapi konstruktif, si pembicara juga menawarkan alternatif solusi untuk tetap mencapai tujuan Anda. Bagi yang ingin jadi karyawan profesional, jangan hanya belajar dari karyawan berpengalaman saja, tapi juga tanya-tanya sama entrepreneur, sama juga kebalikannya. Keduanya memiliki hal-hal yang perlu dipertimbangkan.

Pokoknya intinya sama, begitu teman bicara Anda hanya berbicara kalimat negatif tanpa alternatif solusi, pelan-pelan menjauh agar tidak mengganggu pemikiran Anda.

Do It

Cara belajar dan berkembang paling cepat itu dengan melakukannya. Anda tidak akan pernah tahu apa hasilnya, suka atau tidak, apakah perlu penyesuaian, dll. Beranilah untuk bergerak!

 

 

 

/http://www.careerguideindonesia.com/2015/08/tips-karir-penting-bagi-fresh-graduate/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun