Ngomong tentang Partai Amanat Nasional (PAN) sejak didirikan hingga akhir tahun 2018, mau tidak mau masyarakat Indonesia pasti mengaitkan hubungannya dengan sosok Amien Rais.
Walau PAN didirikan oleh beberapa orang pendirinya, tapi dalam benak orang jika membaca berita tentang Amien Rais, sebagian besar akan mengarahkan ke partai PAN. Demikian sebaliknya.
Ketika group whatsapp memberitahukan notifikasi tentang undangan untuk pernyataan pers yang akan berlangsung tanggal 26 Desember 2018.
Ada pemberitahuan yang menuliskan tentang konferensi pers di Cafe Galeri Cemara, Jalan H.O.S. Cokroaminoto nomor 9-11 Jakarta yang akan disampaikan oleh pendiri PAN. Menurut keterangan yang disampaikan tersebut, konferensi pers akan berkaitan dengan Amien Rais.
Tadinya, sebagian orang menduga tentang penyataan Amien Rais yang akan menyampaikan pernyataannya tentang Freeport, setelah memperhatikan lebih jelas lagi, ternyata undangan yang dimaksudkan tersebut ternyata bukan demikian.
Saat melakukan konferensi pers di Cafe Galeri Cemara, Alamat : Jln. H.O.S. Cokroaminoto no. 9 -11 Jakarta. Lima orang pendiri PAN yang terdiri dari Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin. Menyampaikan tentang desakan kepada Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais untuk mengundurkan diri.
Saat dikonfirmasi kebenaran surat terbuka yang disampaikan tersebut, Goenawan Mohamad membenarkan isi surat tersebut ditulis dan menjelaskan juga, bahwa Pak Abdillah Toha yang menuliskan, ditandangani oleh kelima orang sebagai pegagas sekaligus pendiri PAN.
Ada beberapa alasan yang menjadi poin kepada Amien Rais untuk mengundurkan diri dari dunia politik serta kepengurusan PAN, diantaranya :
1. Sikap Amien Rais dinilai menjadi ekslusif dan dianggap tidak menjaga kerukunan bangsa. Hal ini dinilai dari pernyataan yang sudah disampaikannya.
2. Amien Rais dianggap mendukung dan berkeinginan mengembalikan kekuatan Orde Lama. Sebab masyarakat sebelumnya mengenal sosok Amien Rais dianggap salah satu tokoh reformasi yang berperan menumbangan kekuasaan Orde Baru.
3. Amien dinilai sudah menjadikan agama sebagai alat untuk pencapaian kekuasaan.
4. Amien juga disebut-sebut ikut memperkeruh suasana karena menyebarkan berita kebangkitan PKI.
5. Amien dianggap masih berat untuk menyerahkan PAN, khususnya kepada generasi dan kadernya dengan memperhatikan manuver politik yang destruktif dilakukannya dan berpengaruh untuk masa depan partai.