Keinginan menghapuskan pajak kendaraan bermotor yang sebenarnya di perlukan oleh negara untuk pembiayaan pembangunan, di samping itu juga janji memberlakukan Surat Ijin Mengemudi (SIM) menjadi seumur hidup, akan menjadi problem baru dalam lalu lintas.
SIM yang kita tahu diperoleh karena sebagai bukti kemampuan seseorang mengemudikan kendaaan, jika berubah menjadi SIM seumur hidup seperti KTP, maka beberapa kejadian di jalan raya seperti kecelakaan lalu lintas akan menjadi semakin tinggi.
Sebut saja sebagai ilustrasi seseorang yang sudah memiliki SIM, namun dalam kehidupan sehari-hari saja, belum tentu dapat menggunakan dan menguasai kendaraannya dengan benar secara aturan.
Ketika SIM yang berubah menjadi seumur hidup dengan alasan untuk menggurangi kerepotan, maka pengukuran tingkat emosi, attitude dan segala hal yang terkait lainnya tidak dapat di ketahui lagi.
Mendapat SIM saat usia muda dengan tingkat kesehatan yang prima seperti kemampuan fisik dan mental, barangkali bisa berubah saat seseorang memasuki usia tertentu. Penurunan kesehatan dalam fisik dan mental seiring berjalannya usia seseorang, sangat jelas memberlakukan SIM seumur hidup merupakan langkah yang gegabah.
Menurut saya, partai politik dari mana pun, sepatutnya mempertimbangkan berbagai pertimbangan lainnya. Jangan karena ingin mendapatkan popularitas menjelang pileg 2019, membuat politikus menjadi kehilangan akal sehatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H