Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini.Benarkan hotel mewah akan mengusir berdasar tampang ?
Ada pertanyaan yang cukup lucu jika menyimak pidato Prabowo tentang tampang Boyolali. Sehingga pihak hotel akan melakukan pengusiran setelah melihat tampang tertentu.
Saya mencoba mencari beberapa berita tentang pengusiran yang di lakukan oleh pihak hotel mewah atas dasar tampang, juga beberapa pencarian lainnya yang terkait. Sayangnya tidak terdapat berita media nasional tentang pengusiran pihak hotel setelah melihat tampang orang miskin atau di dasarkan pada wajah Boyolali. Mungkin saja, dari pembaca bisa menemukan berita media nasional tentang kabar tersebut, supaya beritanya berimbang.
Alangkah menyedihkan, jika memang ada berita dari media nasional yang mengabarkan, terjadi pengusiran kepada tamu hotel akan menginap setelah melihat tampang bukan orang kaya atau wajah Boyolali. Saya kira, selama orang tersebut mampu membayar sewa kamar hotel, meskipun tidak terlihat tampang orang kaya atau menunjukkan wajah Boyolali, kurang pantas untuk mengusir mereka.
Tampang Boyolali dan wajah orang Jawa
Selain itu, menarik juga untuk mencari tahu, seperti apa sih tampang Boyolali sehingga di gambarkan seperti pidato Prabowo.
Boyolali yang merupakan kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, berada di sebelah barat sekitar 25 km kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Grobogan di utara; Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta (Solo) di timur; Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta di selatan; serta Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang di barat. Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya.
Bisa dikatakan bahwa tampang Boyolali merupakan gambaran wajah orang Jawa yang sering kita temui. Hal yang cukup unik saat saya memperhatikan gambar dan foto tersebut. Sepertinya tidak ada tampang seperti yang di ucapkan Prabowo.
Terlebih dari itu, tindakan membanding-bandingkan tampang dan wajah dari wilayah tertentu untuk dijadikan bahan pidato ataupun banyolan, saya kira merupakan tindakan yang kurang etis untuk di kemukakan kepada masyarakat umum. Apalagi dalam pidato tersebut, kita juga tahu bahwa ada media berita nasional yang selalu siap memberitakan info secepat kilat. Kecerobohan dan keceplosan sedikit saja, akan menjadi sesuatu yang kurang baik.
Sumber