Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Akhirnya Pepen Berhasil Buat Anies Buka Komunikasi

23 Oktober 2018   05:24 Diperbarui: 23 Oktober 2018   07:27 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dipanggil sama Pak Sekda, Pak Saefullah," kata Pepen singkat saat menjawab maksud kunjungannya ke Balai Kota, tadi pagi.

Tidak mudah memang untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah, apalagi jumlahnya sangat besar. Sehingga semua program yang semula tidak menjadi prioritas, menjadi di buat prioritas karena sebab tertentu. Alibatnya tidak jarang, hal ini justru menghilangkan kewajiban yang sebelumnya sudah dilakukan pemerintahan sebelumnya.

Dilansir Kompas.com (22 Oktober 2019), akibat tidak mampu menyusun anggaran dengan baik, belum lama ini Pemprov DKI Jakarta menjadi ribut dengan Pemkot Bekasi. Masalahnya adalah belum diterimanya dana hibah oleh Kota Bekasi, yang sebelumnya selalu di anggarkan oleh Gubernur sebelumnya.

Dalam versi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, mereka sudah menyerahkan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak Kota Bekasi, sedangkan di pihak Pemkot Bekasi, masih ada sejumlah poin kerjasama yang belum dilakukan oleh DKI Jakarta, yang akhirnya berbuntut penghadangan truk sampah DKI saat akan melintas ke Bantargebang.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo akhirnya memberikan peringatan atas cara Anies menyusun anggaran yang tidak tepat. Tjahjo juga menyebutkan, pihaknya memiliki wewenang untuk mengevaluasi anggaran pemerintahan daerah.

Tjahjo mengungkapkan hal ini sebagai bentuk sindiran setelah masalah sampah antara Pemprov DKI dan Pemkot Bekasi menjadi ramai.

Mendagri juga menyebutkan, anggaran Pemprov DKI Jakarta kemungkinan akan di koreksi untuk diperbaiki, jika terdapat sesuatu yang salah.

Mendagri menitipkan pesan, bahwa daerah penyangga Jakarta punya peranan yang sangat membantu mengatasi permasalah di Jakarta. Oleh karena itu, perlu komitmen untuk menyisihkan anggaran kepada kota penyangga.


Kedatangan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi ke Balai Kota DKI Jakarta, bukan karena ingin sengaja-gaja mengunjungi Jakarta untuk membahas kisruh sampah dengan Pemprov DKI Jakarta. Saya kira, dirinya tidak tidak mungkin datang tanpa di undang oleh pihak DKI Jakarta untuk menyelesaikan kisruh tentang sampah.

Adalah dugaan yang salah, menurut saya, jika ada komentar menyebutkan Anies mengalahkan Rahmat Effendi. Sosok Wali Kota Bekasi ini bukan orang baru dalam dunia politik, sebagai kader partai politik, sejumlah jabatan penting sudah di jalaninya. Teknik dewa yang saya sebutkan untuk Walikota Bekasi, Rahmat Effendi membereskan sikap keras kepala Pemprov DKI Jakarta. 

Hal ini membuktikan, pengalaman dalam mengelola kota, tidak bisa hanya mengandalkan titel tinggi PhD dan gelar lain yang berderet di depan dan belakang nama. Butuh pengalaman yang tidak tersedia dalam buku yang pernah kita pelajari.

Kedatangan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama jajaran dan instansi terkait, membuktikan Pepen mendapatkan sesuatu yang sebelum terjanggal sehingga membuat dirinya melakukan penghadangan truk sampah DKI Jakarta. Pepen menyatakan hal ini dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan selama 1,5 jam.

"Saya merasa bersyukur, ternyata tak ada perubahan dalam kebijakan DKI berkenaan dengan hubungan kedaerahan, kemitraan yang dibangun, dan tanggung jawab," ujar Pepen, sapaan Rahmat Effendi, sambil didampingi Anies Baswedan usai pertemuan tersebut.

Jalan tengah yang paling baik untuk kedua pihak, sepatutnya mencari solusi yang sama sama menguntungkan. Jika saja akan satu pimpinan masih mempertahankan gengsi atau ingin melanjutkan kisruh ini semakin ramai, ibaratnya kemenangan jadi arang, yang kalah hancur menjadi abu. Tentu ada yang merasakan kerugian lebih besar, namun untuk apa juga harus seperti itu ?

Dengan kedatangan Pepen ke Balai Kota SKI Jakarta, Senin 22 Oktober 2018. Jangan di diasumsikan Wali Kota Bekasi kalah dalam kisruh sampah tersebut. Malah saya menarik kesimpulan, Wali Kota Bekasi sudah berhasil untuk memaksa pihak Pemprov DKI untuk mengundang mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun