Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mencari Bukti Ekonomi Kebodohan Versi Prabowo Subianto, Kritik Untuk Jokowi atau Sindiran Pada SBY?

14 Oktober 2018   16:56 Diperbarui: 14 Oktober 2018   17:28 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber Gambar: Kompas.com)

Jika kita mengasumsikan dari tahun awal Jokowi menjabat Presiden Republik Indonesia, apakah sedemikian cepat roda pemerintahan dapat berjalan dengan keputusan dan kebijakannya sebelum meninggalkan tahun 2014 masuk ke 2015. Rasanya sulit dibayangkan dengan 4 bulan sebelum ke tahun 2015, jumlah kekayaan Indonesia hilang dan dinikmati asing mencapai 300 miliar dollar Amerika Serikat.

Menurut dugaan saya, data yang diterima Prabowo oleh narasumbernya tidak valid atau sudah usang, yang justru lebih tepat jika dikatakan melakukan kritik pada SBY. Jika berdasarkan periode tahun yang disebutkan, artinya SBY selama 10 tahun paling banyak menjalankan roda pemerintahan, betul ga ?

2. Fenomena kurang gizi

Mengutip data Bank Dunia, Prabowo menyebut bahwa 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami stunting atau pertumbuhan yang tidak sempurna.

Mengutip sumber dari Staf Khusus Presiden, Ahmad Erani Yustika menjelaskan, Presiden Jokowi bersama Jusuf Kalla sejak memulai roda pemerintahan tahun 2015, sudah mengambil langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan warganya. Beberapa langkah konkrit yang telah diambil oleh Jokowi dalam bidang kesehatan, diantaranya adalah meningkatkan anggaran kesehatan menjadi lebih besar sebanyak 5% dari APBN jika dibandingkan anggaran periode Presiden sebelumnya di kisaran 3,5%.

3. Sumber daya alam dikuasai swasta

Indikator lain menjadi landasan Prabowo saat mengungkapkan pidato Ekonomi Kebodohan tentang sumber daya alam dikuasai swasta dan tidak dinikmati masyarakat.

A. Erani Yustika menjelaskan, informasi itu betul namun terjadi akibat kebijakan yang diambil sejak akhir 1960-an sampai 2014. Dalam kebijakan Presiden Jokowi, justru tidak memberi konsesi lahan lagi untuk korporasi.

4. Kekayaan nasional 45 persen dikuasai oleh 1 persen masyarakat

Indikator lain menjadi landasan Prabowo saat mengungkapkan pidato Ekonomi Kebodohan tentang kekayaan nasional sebesar 45% dikuasai oleh 1 % masyarakat.

Berdasarkan data Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Prabowo juga menyebutkan 82 persen luas tanah di Indonesia, dikuasai 1 % masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun