Bunda membalas senyum ayah, kemudian berjalan mendekati ranjang & mencium dahi ayah, lalu berbisik ke telinganya. Seperti biasa kalimat mantra penguat, " kuat ya sayang" ayah merespon kalimat itu dengan sedikit anggukan, kemudian tertidur dalam pelukan bunda.
Mba evi izin pamit. ia harus segera ke bandara. ada pekerjaan kantor yang mengharuskan mba evi ke luar kota hari itu juga. Sebelum pergi ia mengelus elus tangan sahabatnya yg sedang tertidur, melihat lama wajah sahabatnya yang tampak pucat sekali. Â Berat rasanya meninggalkan sahabatnya dalam kondisi demikian. Tapi pekerjaan mengharuskannya untuk tetap pergi.
"mba tinggal bentar ya nilam, besok mba langsung balik dengan pesawat sore insyaAllah. Jaga bang ferdi baik baik, kamu harus kuat demi dia dan dhiera" pesan mba evi sebelum pergi yang dibalas bunda dengan senyuman.
Mereka berpelukan sebelum akhirnya berpisah.
                                                                     ******
Di sebuah kamar tampak seorang nenek begitu sabar sedang mebujuk cucu nya untuk  tidur .sudah dua jam anak itu terus menangis. Susu formula yg diberi pun tak diminumnya.
" ayah mana nek " tanya anak  itu cadel. " kk mau ketemu ayah" lanjutnya sesegukan.
 " ayah lgi di dokter sayang, ayah makan banyak permen makanya gigi ayah sakit"  jawab sang nenek seadanya.
Beberapa jam kemudian dhiera kecil tertidur di pangkuan neneknya. nenek memandang wajah dhiera dalam. " masih terlalu kecil ya Allah, dia masih butuh ayahnya." Wajahnya yang bak malaikat itu terlihat pulas sekali. air matanya jatuh, mengingat short masage yg dikirim nilam anaknya bbrp menit yg lalu.
mah, keadaan mas ferdi makin parah, berdoa aja ya ma. Semoga Allah masih mengizinkannya bertahan, ikhtiar terbaik sudah dilakukan, Skrg kita tawakal saja kepada Allah. Jaga kk bentar ya ma. Titip cium dari bunda sama ayah untuk nya.
                                                                      ******