Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jalur Independen Berjaya di Aceh Besar dan Kota Sabang, Apakah Masyarakat Sudah Bosan Dengan Partai Politik?

29 November 2024   09:54 Diperbarui: 29 November 2024   09:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil perhitungan suara terakhir, Muharram Idris sukses meraup suara siginifikan dari sejumlah kecamatan yang ada di Aceh Besar. Walaupun secara kuantitatif tidak lebih 50% dari suara total pemilih, namun tiket menuju Pendopo Bupati sudah ada di tangan.

Kalau kita sedikit flashback sama masa kampanye, Paslon Muharram Idris - Syukri A. Jalil kerap memainkan narasi jalur independen didukung oleh rakyat, sedangkan rivalnya didukung oleh partai politik, yang katanya partai politik dibentuk hanya untuk kepentingan oligarki bukan untuk rakyat.

Narasi semacam itu terus-menerus diulang dalam setiap kesempatan. Muharram "mencuci otak" masyarakat dengan menunjukkan kelemahan partai politik yang tidak sesuai dengan harapan rakyat.

Sementara di sisi lain, Bupati dipilih sebagai pemimpin rakyat. Sebab itu memilih mereka yang diusung oleh partai politik mustahil akan bekerja untuk rakyat, yang ada hanyalah untuk oligarki partai politik.

Narasi yang menyebutkan jalur independen diusung langsung oleh rakyat memang tidak dapat dibantah, meskipun tidak sepenuhnya benar. Secara empiris faktanya memang begitu seperti itu. Dukungan langsung tersebut dapat dibuktikan dengan, misalnya syarat calon yang akan melalui Jalur independen wajib menyerahkan ribuan KTP sesuai dengan ketentuan komisi pemilihan independen (KIP) Aceh.

Semoga siapapun yang terpilih, terpenting adalah tidak melupakan kepentingan rakyat atau lupa pada janji kampanye yang telah terucap. Sekian...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun