Begitu pula politik di Malaysia. Sangat sulit bagi suku di luar Melayu untuk menjadi presiden atau perdana menteri. Jika seperti itu halnya maka sistem pemilu bukan untuk melahirkan pemimpin yang berkualitas tetapi melanggengkan politik kesukuan.
Saya sebagai orang Sumatera terkadang sangat menginginkan agar sesekali negara ini dipimpin oleh mereka yang berasal dari Sumatera, baik Padang, Medan, atau juga Aceh. Juga orang Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua ada yang bisa menjadi presiden RI.
Akan tetapi mustahil rasanya keinginan itu akan terwujud selama sistem rekrutmen pimpinan nasional di negeri ini tidak berubah dan cenderung mempertahankan status quo. Seperti Jokowi yang mempersiapkan karpet merah bagi Ganjar Pranowo.
Sebagai rakyat biasa tentu saja kita akan legowo saja dan ikut apa kata orang-orang pusat. Dan lebih baik diam daripada menimbulkan masalah. Tidak banyak kritik apalagi melawan penguasa. Resikonya akan sangat besar.
Semoga pemilu 2024 nanti akan berlangsung secara damai, tertib, jujur, adil, dan dapat dipertanggungjawabkan dihadapan Allah SWT kelak di mahkamah Nya di yaumil akhir. Sehingga apapun hasilnya dan siapapun yang terpilih menjadi presiden itulah yang terbaik untuk negeri ini.