Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sumpah Pemuda yang Telah Usang, Mungkinkah Mulai Dilupakan?

28 Oktober 2021   14:44 Diperbarui: 28 Oktober 2021   14:45 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon Pemuda era digital menganggap tidak penting lagi perjuangan tekstual yang bisu tanpa aksi nyata. Mereka lebih tertarik untuk menggadaikan nilai-nilai kebangsaan, yang penting bisa menikmati sendiri kemajuan tanpa perlu bersusah payah. Daya juang mereka surut bagai keinginan penjajah.

Negara perlu hadir untuk merefleksikan kembali Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Mendorong agar kecintaan pemuda terhadap tanah air lebih awet dan terpatri secara mendalam dalam sanubari. Pemuda bisa menjadi garda terdepan untuk kemajuan tanpa perlu menghilangkan identitas kebangsaan Indonesia yang bersatu, berdaulat, dan penuh toleransi.

Pemuda memiliki arti penting dalam peranannya untuk merawat dan meneruskan cita-cita bangsa. Tanpa pemuda, negara manapun tak akan mampu meraih kemajuan. Sebab setiap orang pasti melalui masa muda.

Oleh karena itu dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Saw pernah berkata, "... gunakan masa mudamu sebelum masa tua".

Sehingga dalam kitab Al-Quran pun Allah mengisahkan bagaimana perjuangan tujuh orang anak muda dalam surat Al Kahfi untuk mempertahankan apa yang mereka yakini sebagai kebenaran. Hingga harus mengasingkan diri dari raja yang zalim.

Begitulah hendaknya pemuda, berdiri kokoh disamping penguasa untuk menebarkan kebenaran, menyeru kepada kebaikan, kebersamaan, keadilan, kemajuan, dan cita-cita besar pendiri bangsa terdahulu.

Tidak seperti hari-hari belakangan, ruang media sosial dipenuhi oleh anak-anak muda yang kasar, penuh caci maki, dan ikon pornografi/pornoaksi. Walaupun tidak semuanya, namun cerminan pemuda sekarang tidak lagi seperti saat sumpah pemuda itu dikumandangkan. Mungkinkah Sumpah Pemuda mulai dilakukan? (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun