Hati yang mati atau sakit memang kering dari zikir kepada Allah SWT. Hati yang terlanjur mati cenderung kepada maksiat dan menuruti hawa nafsu.
Orang yang tidak lagi ingat kepada Allah, maka tidak malu-malu untuk melakukan perbuatan maksiat baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan.
Berkata Umar Ibnul Khattab: "Orang yang sedikit rasa malunya maka akan sedikit pula sikap wara' (kehati-hatian)nya, dan orang yang sedikit sikap wara'-nya maka matilah hatinya."
3. Tidak takut berbuat dosa.
Bila kita mendapati orang-orang yang gemar melakukan dosa, mulai dari dosa kecil hingga dosa-dosa besar dan bahkan ia bangga dengan perbuatan dosa yang diperbuatnya, maka ia termasuk orang yang memiliki hati yang mati.
Al-Imam Ibnul Qayyim ra telah memberi nasehat: "Apabila pundak telah terasa berat memikul dosa-dosa, hati akan terhalang dari berjalan menuju Allah, dan anggota tubuh dari bangkit dalam ketaatan kepada-Nya".(*)