Setiap keluarga pasti menambakan anak-anak yang saleh. Anak-anak yang taat kepada Allah SWT dan berbakti kepada kedua orang tua.Â
Itulah harapan setiap orang tua membentuk keluarga Samara (Sakinah Mawadah Warahmah).
Tidak saja saleh dalam hal beribadah kepada Tuhan, orang tua juga menginginkan anak-anak yang memiliki sikap keperdulian tinggi terhadap sesama dan lingkungan.
Namun untuk menggapai kesalehan hidup tidak lah serta merta tapi perlu dilakukan berbagai upaya dan usaha. Salah satu upaya yang wajib dibiasakan adalah membaca Alquran.
Meluangkan waktu membaca Alquran setiap hari adalah tradisi orang-orang saleh dan keluarga Samara. Tradisi ini sudah berlaku sejak jaman dulu bahkan masih berlangsung hingga sekarang.
Setiap orang yang saleh senantiasa menjadikan pengajaran dan menghafal Alquran sebagai pengajaran pertama dan utama bagi anak-anak mereka.
Pengajaran atau pembiasaan ini sangat penting artinya untuk meningkatkan kemahiran mereka membaca Alquran secara benar dan baik.
Melalui cara tersebut maka anak-anak sudah menguasai membaca Alquran sejak dini. Biasanya usia 5-10 tahun sudah lancar tajwid dan penghafalan.
Ulama-ulama terkenal dikalangan umat Islam baik Ulama dulu maupun sekarang sudah menghafal Alquran sejak usia muda. Misalnya Imam As-syafii telah mampu menghafal Alquran pada usia tujuh tahun.
Namun sangat disayangkan anak-anak di jaman sekarang sangat sedikit yang mampu membaca Alquran secara tajwid yang benar, konon menghafalnya. Bahkan sudah berstatus mahasiswa tapi belum bisa baca Alquran. Sangat ironis.