Dengan kasih sayang Nya, Dia membuka pintu-pintu hidayah bagi siapa saja yang berusaha menggapainya. Tuhan selalu memberikan ampunan jika manusia ingin berubah menuju kebaikan.
Banyak bukti terdapat dalam Alquran dan itu memperlihatkan bagaimana Allah melimpahkan ampunan yang banyak, salah satunya yaitu ampunan yang diberikan  kepada Nabi Adam yang telah berdosa karena memakan buah yang dilarang.
Dan sebelumnya Nabi Adam As telah bermohon agar diberikan ampunan kepada Rabb nya dan mengakui semua kesalahannya.
Sesungguhnya Tuhan tidak menghukum manusia melainkan karena ia sendiri telah berlaku zalim terhadap dirinya sendiri dengan melakukan dosa-dosa.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syura 42: Ayat 30).
Pada ayat diatas sangat jelas tentang pengampunan dan kemaafan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang terlanjur berbuat kerusakan hingga datangnya musibah bagi diri mereka sendiri.
Dalam konteks hijriyah Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw untuk melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk.
Bagi mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya disebabkan karena hidayah dan bimbingan Allah, maka mereka selamat hingga sampai di tempat yang di tuju.
Namun sebaliknya, banyak juga yang kemudian membalikkan badannya dan tidak mau ikut rombongan kaum Muhajirin. Padahal mereka juga mengaku beriman.
Nah mereka itulah orang-orang yang tidak mendapatkan bimbingan Allah. Mereka tergolong kaum yang merugi karena keimanannya telah batal.