"Fitnah-fitnah itu telah menjadi dosa yang terus beranak-pinak tak ada ujungnya. Meskipun aku atau siapa pun saja yang kamu fitnah telah memaafkanmu sepenuh hati, fitnah-fitnah itu terus mengalir hingga kau tak bisa membayangkan ujung dari semuanya.
"Bahkan meskipun kau telah meninggal dunia, fitnah-fitnah itu terus hidup karena angin waktu telah membuatnya abadi. Maka kamu tak bisa menghitung lagi berapa banyak fitnah-fitnah itu telah memberatkan timbangan keburukanmu kelak." Itulah sebab fitnah itu lebih berat hukumannya dari pembunuhan. Dikutip dari tulisan Agus Surono, (09/02/2019).
Arti fitnah menurut KBBI adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang (seperti menodai nama baik, merugikan kehormatan orang).
Sedangkan dalam Islam makna fitnah terdapat beberapa pengertian. Tergantung konteksnya. Misalnya fitnah harta, fitnah anak dan istri, fitnah jabatan, dan fitnah untuk tujuan merusak nama baik orang lain, dan sebagainya.
Maka makna fitnah dalam konteks yang telah disebutkan di atas bisa berbeda satu sama lain yaitu bermakna ujian dan cobaan dari Allah bagi hamba-hamba-Nya, baik berupa kebaikan maupun keburukan, dengan diberi kenikmatan ataupun ditimpa musibah.
Baca juga: Tetangga Oh Tetangga, Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan
Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari istilah fitnah sering dimaknai sebagai suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT. Oleh karenya, Islam melarang umatnya memfitnah sebab fitnah adalah haram.
Menyebarkan kabar dusta tentang orang lain agar orang tersebut menjadi hina dan tidak disenangi maka perbuatan seperti ini adalah fitnah.Â
Biasanya mereka yang di fitnah (korban) menjadi rusak nama baiknya dan cenderung dimusuhi orang-orang disekelilingnya. Apalagi bila fitnah yang sebarkan menjurus pada adu domba.
Lantas jika Anda sedang atau ternyata telah menjadi korban fitnah. Apa yang harus Anda lakukan?
Seorang cerdik pandai berkata: "Siapa yang menceritakan kepadamu bahwa ada seseorang yang mencaci maki kamu, maka sesungguhnya dia sendiri yang suka mencaci maki, bukan orang lain yang dimaksud itu yang mencaci maki kamu".
Al-Faqih dalam kitabnya Tanbihul Ghafilin  mengingatkan: "Bila ada seseorang datang kepadamu dan memberitahukan bahwa si Fulan menjelek-jelekkan kamu dengan mengatakan begini dan begitu, maka kamu harus menanggapinya dengan enam hal berikut ini:
Janganlah mempercayainya
Dalam Islam persaksian orang yang suka mengadu domba (fitnah) itu tidak bisa diterima.
Firman Allah Swt dalam Al-Quran yang artinya, "wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu".
Baca juga: Jika Bicara Tidak Menimbulkan Fitnah Maka Jangan Boleh Berlebihan
Cegah orang yang hendak mengadu domba itu
Anda harus mencegah orang itu dari perbuatannya mengadu domba, sebab ingatlah bahwa nahi munkar itu wajib.
Firman Allah Swt
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar".
Membencinya karena Allah
Anda harus membenci orang yang suka fitnah dan mengadu domba itu karena Allah Swt, karena ia telah berbuat maksiat hukumnya wajib dibenci karena Allah Swt.
Berprasangka baik sesama muslim
Bila Anda sedang ditimpa fitnah, maka banyaklah sabar dan menumbuhkan prasangka baik kepada saudaramu.
Sebaliknya, jangan berprasangka yang tidak baik kepada saudaramu yang tidak disitu, karena prasangka yang tidak baik kepada sesama muslim itu haram. Allah Swt berfirman: "Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dusta".
Jangan mencari-cari kesalahan orang lain
Perbuatan mencari-cari kesalahan orang lain apalagi saudaramu sendiri merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
Baca juga: Begini Makna Kata Fitnah dalam Al Quran, Berbeda dari Pemahaman Kebanyakan Orang
Adu domba (fitnah) yang tidak disukai
Tidak ada adu domba yang disukai kecuali syaitan. Maka apa yang tidak Anda sukai dari perbuatan adu domba ini, janganlah sekali-sekali Anda melakukan hal yang sama.Â
Yakni janganlah Anda memberitahu kepada siapa pun tentang apa yang dikatakan orang yang datang dengan mengadu domba kepadamu itu".
Begitulah sikap yang mungkin dapat dilakukan manakala Anda saat ini sedang menghadapi ujian fitnah atau adu domba.
Meskipun sudah jelas dan pasti bahwa hukum memfitnah orang lain dan mengadu domba haram dan dosa besar, namun di jaman sekarang ini masih banyak pula orang yang melakukannya. Bahkan di kantor-kantor pun fitnah dan adu domba dijadikan sebagai alat untuk "memukul/membunuh" rekan sejawat.
Pelakunya pun tidak sedikit yang mengaku dirinya muslim dan orang beriman. Mereka yang secara kasat mata terlihat rajin ibadah dan selalu berzikir. Namun dengan lidah yang sama itu pula dia gunakan untuk menebar dusta dan menghasut. Na'uzubillah. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H