Contoh lain yaitu seperti orang yang setiap hari melekat kotoran ditubuhnya, dan seperti kita yang buang hajat tiap hari, lalu bagaimana kalau tidak dicuci atau dibersihkan? Tentu saja akan memberikan masalah. Sehingga taubat menjadi pencuci dosa-dosa kita agar bersih dan tidak menjadi masalah diakhirat nantinya.
Oleh karena itu hendaklah kita bersegeralah kepada pengampunan Allah agar tidak terlambat. Mumpung ada kesempatan, maka cepat-cepat melakukan taubat. Taubat tidak cukup dengan hanya mengucapkan istighfar di mulut, " Astaghrullahal adzim" saja namun perlu tindakan nyata dalam perbuatan.
Dalam Qs Ali Imran, Allah berfirman, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa," (Qs Ali Imran: 133).
Allah membuka surah Ali Imran ayat 133 ini dengan anjuran untuk 'bersegera'. Bersegera berarti menyegerakan hal-hal baik untuk segera dilaksanakan---yang dalam konteks di atas ialah menyegerakan diri meraih ampunan untuk memperoleh surgaNya Allah.
Menyesali perbuatan dosa
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa syarat pertama agar dosa dan taubat kita diterima, seseorang harus secara sadar menyesali segala perbuatan yang pernah ia langgar dari perintah Allah di masa sebelumnya. Seperti meninggalkan shalat.
Jika seseorang tidak pernah menyesali perbuatan maksiat yang pernah ia lakukan atau ada perintah Allah yang dulu pernah dilanggar namun tidak sedikit pun merasa berdosa maka taubatnya sudah pasti ditolak.
Misalnya seorang pelaku togel yang gemar beli nomor undian berhadiah uang, yang menurut ulama perbuatan ini termasuk judi dan judi hukumnya dosa besar. Lalu ia tiba-tiba berhenti dari maksiat tersebut tetapi karena kehabisan modal. Maka itu bukanlah taubat.
Sejalan dengan itu, perlu juga diingatkan kepada pengurus zakat fitrah agar tidak memberikan zakat kepada pelaku dosa dan maksiat kepada Allah. Apalagi bila diberikan pada pelaku togel, jangan-jangan nanti dipakai untuk modal beli togel lagi.
Dan tidak boleh diberikan zakat itu kepada orang-orang fasikh. Siapa orang fasik itu? Dalam agama Islam, pengertian dari fasik adalahorang yang keluar dari ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
"Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah jahannam. Setiap kali mereka hendak keluar daripadanya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: "Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu mendustakannya." (QS. As-Sajdah: 20).