"Sudah semestinya kita bersyukur kepada Allah Swt karena malam hari ini masih diberikan kesempatan untuk dapat memenuhi undangan Allah, undangan itu adalah menjalankan ibadah puasa di bulan ramadhan."
Demikian seru Ustaz H. Abrar Zym, M.Ag, Kakanmenag Aceh Besar ketika memberikan ceramah tarawih di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjung Selamat, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Selasa (7/5/2019) memenuhi permintaan BKM Masjid setempat.
Menurut Ustaz Abrar Zym, undangan puasa ramadhan merupakan undangan khusus yang Allah berikan kepada orang-orang yang beriman. Secara tersurat "undangan" tersebut dinukilkan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 183.
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah: 183).
Dalam ayat tersebut jelas bahwa puasa ramadhan diperuntukkan bukan hanya bagi mereka yang sudah Islam namun juga mereka yang sudah tergolong beriman. Allah Swt memanggil secara lembut orang-orang yang beriman bukan memanggil dengan panggilan "ya aiyuhannas" (wahai manusia).
Abrar Zym menambahkan untuk mencapai derajat taqwa bukanlah pekerjaan mudah, butuh upaya dan kerja keras. Oleh karena itu orang-orang yang beriman mereka sangat gembira ketika bulan ramadhan tiba. Sebab bulan ramadhan adalah bulan penuh rahmat, pengampunan, dan pembebasan dari api neraka.
Siapa yang tidak senang dengan pengampunan dosa? Lalu Abrar Zym memberikan sebuah contoh nyata sebagai ilustrasi betapa bahagianya orang-orang yang mendapatkan pengampunan dosa atau kesalahan.
"Saya ini adalah penceramah yang sering keluar masuk penjara", ujarnya dengan serius. Sejenak para jamaah pun terdiam karena penasaran apa yang beliau maksud. Maklum selama ini banyak penceramah yang dipenjara.
Sambil melanjutkan, "iya, saya sering memberikan ceramah di penjara kedah, penjara Lhoknga, dan penjara Kajhu kepada para narapidana disana". Mendengar ucapan Ustaz Abrar Zym seperti itu, para jamaah pun semua tertawa.
Saat memberikan ceramah di penjara, pernah ia bertanya kepada narapidana sebuah pertanyaan tentang suasana hati mereka manakala menyambut kedatangan bulan puasa.
"Bagaimana perasaan Anda dengan kedatangan bulan puasa, apakah kalian gembira? Bahagia?" tanya Ustaz Abrar Zym.
Narapidana pun menjawab, "kami sedih ustaz, bagaimana kami tidak sedih, membayangkan orang diluar sana bisa menikmati hidangan buka puasa dengan keluarga mereka, istri, dan bersama anak-anaknya. Sedangkan kami..."
Kemudian Ustaz Abrar pun mengajukan pertanyaan sebaliknya. "Kalau begitu bulan apa yang kalian sangat senang dan menanti kedatangannya?" tanya Abrar.
Lalu kawan sesama penghuni lapas itu spontan menjawab, "bulan Agustus ustaz."
Nah mengapa mereka sedih dengan kedatangan bulan ramadhan namun sangat bahagia dengan datangnya bulan Agustus? Jawabannya adalah karena pada Agustus biasanya setiap narapidana mendapatkan potongan hukuman bahkan pembebasan dari segala kesalahan atau mendapatkan grasi dari presiden. Siapa yang tidak senang bukan?
Begitulah perumpamaan rahmat dan pengampunan pada bulan ramadhan. Sekiranya pengampunan yang diberikan oleh Allah Swt diberikan secara langsung dan kasat mata saat itu juga, niscaya manusia akan meminta sepanjang tahun menjadi bulan ramadhan.
Kemudian beliau mengingatkan, untuk menjadikan kita mencapai derajat taqwa. Maka ada 5 level yang harus dicapai atau konsep 5M yaitu muslim, mukmin, mukhsin, mukhlis (derajat ikhlas), dan muttaqin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H