Narapidana pun menjawab, "kami sedih ustaz, bagaimana kami tidak sedih, membayangkan orang diluar sana bisa menikmati hidangan buka puasa dengan keluarga mereka, istri, dan bersama anak-anaknya. Sedangkan kami..."
Kemudian Ustaz Abrar pun mengajukan pertanyaan sebaliknya. "Kalau begitu bulan apa yang kalian sangat senang dan menanti kedatangannya?" tanya Abrar.
Lalu kawan sesama penghuni lapas itu spontan menjawab, "bulan Agustus ustaz."
Nah mengapa mereka sedih dengan kedatangan bulan ramadhan namun sangat bahagia dengan datangnya bulan Agustus? Jawabannya adalah karena pada Agustus biasanya setiap narapidana mendapatkan potongan hukuman bahkan pembebasan dari segala kesalahan atau mendapatkan grasi dari presiden. Siapa yang tidak senang bukan?
Begitulah perumpamaan rahmat dan pengampunan pada bulan ramadhan. Sekiranya pengampunan yang diberikan oleh Allah Swt diberikan secara langsung dan kasat mata saat itu juga, niscaya manusia akan meminta sepanjang tahun menjadi bulan ramadhan.
Kemudian beliau mengingatkan, untuk menjadikan kita mencapai derajat taqwa. Maka ada 5 level yang harus dicapai atau konsep 5M yaitu muslim, mukmin, mukhsin, mukhlis (derajat ikhlas), dan muttaqin. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H