Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Aceh Siap Meningkatkan Produksi Garam

5 Mei 2019   15:49 Diperbarui: 6 Mei 2019   10:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani garam (Foto: KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN) 

Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh permintaan garam untuk kebutuhan konsumsi saat ini mencapai 14.000-15.000 ton per tahun dengan jumlah penduduk 5 juta jiwa, sedangkan tingkat produksi yang ada baru 12.000 ton, berarti terjadi kekurangan atau defisit 2.000 ton per tahun. Belum lagi untuk kebutuhan industri.

Namun jika mengacu pada data potensi penggaraman di Provinsi Aceh sebenarnya Aceh mampu berproduksi garam sampai 24 ribu ton per tahun bila rata-rata produksi 40 kilogram per-hari/petani.

Lahan garam integrasi di Kabupaten Pidie Jaya
Lahan garam integrasi di Kabupaten Pidie Jaya
Informasi tersebut berdasarkan data umum potensi petambak garam yang dikeluarkan oleh DKP Aceh (2018) jumlah petambak garam 1667 petani yang tersebar pada 8 kabupaten dan 65 desa. Dengan rata-rata produksi 40 kilogram per hari dan masa produksi selama 20 hari. Namun faktanya hanya mampu berproduksi 12.000 ton.

Namun berdasarkan data yang dirilis oleh Media Bisnis (09/04/2019), hingga September tahun 2018, Aceh menyumbang 2.117 ton produksi garam rakyat dari total 431.155 ton pada saat itu. Nah jadi di sini kelihatannya ada sedikit perbedaan perhitungan jumlah produksi garam.

Pun demikian, yang pasti adalah Pemerintah Aceh melalui DKP Aceh dan dengan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tahun ini akan melakukan beberapa terobosan dalam upaya meningkatkan produksi garam di Provinsi Aceh.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Cut Yusminar sebagaimana dilansir Harian Kompas (28/04/2019) telah memprogramkan penerapan teknologi geomembran untuk mendongkrak produksi garam dan melakukan ekstensifikasi lahan atau membuka lahan-lahan baru yang lebih produktif hampir 15.000 hektare. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun