Secara politik kasus Novel Baswedan bisa menjadi batu sandungan bagi Jokowi menuju dua periode. Isu ini akan menjadi parameter bagi publik dalam menilai politik hukum yang dijalankan petahana. Masyarakat akan membandingkan kehebatan Kepolisian dan tegasnya petahana dalam mengejar terduga teroris dengan pelaku kejahatan terhadap Novel.
Publik akan bertanya, mengapa jika terduga teroris begitu cepat tertangkap? Padahal mereka tergolong sangat tertutup dan bergerilya. Sedangkan kasus Novel yang ia sendiri mengenal pelakunya, namun sulit ditangkap, ada apa?
Maka wajarlah jika Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief mengkritik pihak-pihak yang masih mempersoalkan isu penculikan atau pembunuhan masa lalu Prabowo Subianto jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019. Sedangkan kasus yang begitu sadis terhadap Novel Baswedan yang notabene pejabat KPK RI tidak kunjung diselesaikan.
Menurut Andi seperti dilansir CNN Indonesia (30/13/2018), pembahasan soal penculikan dan pembunuhan masa lalu akan relevan jika Jokowi mau memberi sebelah matanya pada Novel Baswedan. Menurut Andi, percuma Jokowi punya mata tapi tak mampu menuntaskan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H