Kubu ini boleh mengatakan jangan politisasi agama, namun faktanya Ma'aruf Amin dipilih justru untuk memainkan politik agama. Budiman Sujatmiko boleh mengatakan hentikan politik identitas namun nyatanya Jokowi selalu disebut-sebut sebagai presiden yang paling beprestasi sepanjang sejarah Indonesia.
Saya rasa cukup sekian dulu ya. Jangan terlalu panjang. Jadi kita nikmati saja permainan ini dan sama-sama nantikan, siapakah yang bakal melenggang ke istana. Politisi Ideologiskah atau politisi pragmatis? Sekali lagi, dua-duanya baik. Salam.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H