Ada fakta yang sangat menghebohkan, ketika keterlibatan seluruh anggota DPRD Malang yang secara kompak melakukan korupsi dan ditangkap KPK secara bersama-sama pula. Kemudian diikuti oleh sejumlah kepala daerah yang secara bergiliran satu persatu dari berbagai provinsi dan kab/kota kena tangkap oleh tim penindakan kejahatan korupsi KPK RI.
Saya sendiri sebetulnya tidak begitu yakin bahwa alasan para koruptor mencuri uang negara karena dorongan pendapatan yang tidak cukup. Memang sih kalau dikatakan kurang, maka namanya manusia selalu merasa kekurangan alias tidak puas-puas. Mungkin itulah yang disebut hawa nafsu. Ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsu itulah dan ditambah dengan kesempatan, terjadilah korupsi.
Begitulah saudaraku, kalau kita membaca berbagai hasil kajian dan penelitian terkait penyebab terjadinya korupsi. Banyak faktor yang diduga ikut mempengaruhi tindak kejahatan luar biasa ini.
Oleh sebab itu kunci paling utama untuk mengatasinya adalah dimulai dengan niat dan sikap dari setiap pribadi terlebih dahulu, baru kemudian menjadi semangat bersama secara umum aksi tidak melakukan korupsi walau itu sedikit. Walau satu rupiah, walau satu rim kertas, walau,... Walau,.... Lainnya.
Kesimpulan
Kebijakan pemerintah memasukkan pendidikan anti korupsi ke dalam kurikulum pendidikan tinggi sangat positif dan tepat sekali. Dengan begitu diharapkan ke depan akan lahir generasi muda Indonesia yang memiliki kesadaran tinggi untuk melawan korupsi dan membersihkan negeri ini dari kejahatan korupsi. Semoga (*)
Salam***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H