Tuti Alawiyah (31 tahun), seorang karyawan swasta. Ia seorang lulusan sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Tuti sudah bekerja sejak lima tahun lalu. Menurutnya perusahaan tempat ia bekerja tergolong memiliki manajerial yang baik, disiplin, dan produktif.
Pendapatnya tentang hari Senin, meskipun kerap sibuk dan repot dipagi harinya, namun ia mempunyai strategi sendiri dalam menghadapi hari Senin sehingga tidak menjadi momok yang menakutkan. Dibawah ini kiat yang ia bagikan kepada pembaca:
Pulang lebih cepat dari liburan akhir pekan
Biayanya weekend dilakukan sejak Jumat sore, ntah pergi ke lokasi wisata, keluar kota, atau camping bersama teman-teman. Dan malam Sabtu kita sudah stay di lokasi tujuan liburan. Nah, artinya sampai hari Minggu ada dua hari penuh untuk menikmati indahnya akhir pekan.
Maka ia sarankan, Minggu sore kita sudah harus kembali lebih cepat ke rumah, lalu kita memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan berbagai persiapan.
Istirahat yang cukup
Untuk lebih aktif dan energik pada hari Senin, maka mesti memiliki energi yang cukup. Istirahat yang baik untuk me-recharge tenaga kembali adalah dengan tidur dimalam hari secara berkualitas. Dengan jam tidur sekurang-kurangnya 8 jam dan berkualitas membuat tubuh jadi lebih segar, dan otakpun optimal dalam berpikir.
Bangun lebih pagi
Salah satu cara agar kita terbangun lebih awal di pagi hari, menyetel beker bisa menjadi salah satu pilihan. Saya sendiri biasanya mengunci jarum jam pada pukul 05.15 atau saat masuk waktu subuh.
Dengan bangun pagi lebih awal sangat banyak keuntungannya. Selain bisa melakukan shalat subuh tepat waktu, udara di pagi hari juga bermanfaat bagi kesehatan. Biasanya udara di saat subuh itu sangat segar, bersih dan menyehatkan.
Keuntungan lainnya yang diperoleh dengan bangun pagi lebih cepat adalah kita memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan segala keperluan atau bekal yang perlu dibawa ke tempat kerja.