Setelah menikmati indahnya hari akhir pekan bersama keluarga, teman, kekasih, dan kerabat serta sahabat tercinta. Tibalah saatnya hari tersebut berganti dengan hari Senin. Bahkan datangnya hari senin disambut dingin oleh sebagian orang. Slogan I hate Monday kerap mewakili perasaan mereka.
Berakhirnya hari libur berarti awal mempersiapkan diri menyambut hari kerja. Senin sama dengan hari pertama mulai kerja. Dan ada banyak alasan mengapa seseorang tidak antusias dengan hari Senin.
Diantara alasan itu, mereka membayangkan setumpuk tugas dikantor yang sedang menunggu antrian untuk diselesaikan, dan itu menguras pikiran dan energi. Alasan lainnya mereka malas-malasan saat bangun tidur di pagi Senin. Dan mungkin berjuta lainnya.
Berikut apa kata mereka tentang hari Senin
Yusra (43 tahun), seorang guru di sebuah sekolah menengah pertama di Banda Aceh. Menurutnya hari Senin merupakan hari baru setelah akhir pekan. Memang tidak enak sih ketika ingat hari Senin, apalagi saat-saat lagi menikmati libur akhir pekan. Tapi ya mau bagaimana lagi, kita bekerja pada pemerintah, harus ikut aturan. Jika tidak, maka dianggap tidak disiplin. So I like Monday, may be!
Mustafa Kamal (44 tahun), seorang pegawai negeri sipil pada sebuah sekolah menengah atas di sebuah daerah di Aceh. Yang sehari-hari selain mengajar siswa di sekolah kejuruan, juga menjalankan usaha kecil-kecilan. Ia memiliki sebuah warung kopi yang tergolong ramai dikunjungi pelanggan. Bahkan pendapatan dari usahanya 10 kali lipat dari gaji PNS yang ia terima setiap bulannya.
Menurut Kamal (nama panggilan), 'hari Senin baginya sangat membosankan. Karena pagi-pagi sibuk mengurusi banyak hal. Sebab itu harus bangun lebih awal. Pokoknya hari Senin itu hari repot nasional dech". Ujarnya.
Asril, ST. (25 tahun), pria lajang yang berprofesi sebagai Konsultan Engineering, dan saat ini sibuk menangani banyak proyek kontruksi dan infrastruktur di berbagai kota di Aceh. Hari Senin baginya tidak ada beda dengan hari lainnya. Ia beralasan, baginya setiap hari adalah waktu kerja sekalipun hari Minggu (everyday for work).
Karenanya Senin disambut sedikit antusias karena baginya berarti mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Samsul Bahri (40 tahun), seorang pengusaha. Ia memiliki sebuah toko sembako dan retail yang menjadi tempat beraktivitas sehari-hari. Melalui kegiatan bisnis yang ia jalani, Samsul Bahri mendapatkan pendapatan yang menghidupi dirinya, keluarganya, dan karyawan serta masyarakat.
Pengusaha yang senang membaca ini mengatakan "hari Senin baginya hari yang sangat penting, kenapa? Karena dihari itu biasanya pelanggan yang datang ke tokonya sangat ramai". Jadi slogan I like Monday sangat sesuai dengan semangatnya.
Tuti Alawiyah (31 tahun), seorang karyawan swasta. Ia seorang lulusan sebuah perguruan tinggi negeri di Sumatera Utara. Tuti sudah bekerja sejak lima tahun lalu. Menurutnya perusahaan tempat ia bekerja tergolong memiliki manajerial yang baik, disiplin, dan produktif.
Pendapatnya tentang hari Senin, meskipun kerap sibuk dan repot dipagi harinya, namun ia mempunyai strategi sendiri dalam menghadapi hari Senin sehingga tidak menjadi momok yang menakutkan. Dibawah ini kiat yang ia bagikan kepada pembaca:
Pulang lebih cepat dari liburan akhir pekan
Biayanya weekend dilakukan sejak Jumat sore, ntah pergi ke lokasi wisata, keluar kota, atau camping bersama teman-teman. Dan malam Sabtu kita sudah stay di lokasi tujuan liburan. Nah, artinya sampai hari Minggu ada dua hari penuh untuk menikmati indahnya akhir pekan.
Maka ia sarankan, Minggu sore kita sudah harus kembali lebih cepat ke rumah, lalu kita memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan berbagai persiapan.
Istirahat yang cukup
Untuk lebih aktif dan energik pada hari Senin, maka mesti memiliki energi yang cukup. Istirahat yang baik untuk me-recharge tenaga kembali adalah dengan tidur dimalam hari secara berkualitas. Dengan jam tidur sekurang-kurangnya 8 jam dan berkualitas membuat tubuh jadi lebih segar, dan otakpun optimal dalam berpikir.
Bangun lebih pagi
Salah satu cara agar kita terbangun lebih awal di pagi hari, menyetel beker bisa menjadi salah satu pilihan. Saya sendiri biasanya mengunci jarum jam pada pukul 05.15 atau saat masuk waktu subuh.
Dengan bangun pagi lebih awal sangat banyak keuntungannya. Selain bisa melakukan shalat subuh tepat waktu, udara di pagi hari juga bermanfaat bagi kesehatan. Biasanya udara di saat subuh itu sangat segar, bersih dan menyehatkan.
Keuntungan lainnya yang diperoleh dengan bangun pagi lebih cepat adalah kita memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan segala keperluan atau bekal yang perlu dibawa ke tempat kerja.
Tetap semangat dan jangan malas-malasan
Menjaga kondisi agar tetap semangat, sebagaimana semangatnya menyambut hari libur akhir pekan, perlu dilakukan. Banyak cara dapat dilakukan, misalnya dengan memutar musik yang dapat menambah happy di pagi hari.
Satu lagi, jangan bermalas-malasan ditempat tidur. Kalau sudah bunyi beker segera bangun tanpa perasaan berat dan malas. Pokoknya jangan dibawa malas, karena dapat mempengaruhi kondisi semangat dalam seharian tersebut.
Berpenampilan istimewa
Secara psikologis penampilan seseorang dapat mempengaruhi suasana hati si pemakainya dan juga orang lain. Agar Senin menjadi hari yang istimewa, maka siapkan pakaian yang paling menarik dan disukai saat hendak mulai bekerja atau berangkat untuk beraktivitas.
Pilihlah warna yang memberikan semangat dan inspirasi bagi diri kita sendiri paling utama. Misalnya warna favorit, termasuk wangi parfum yang membuat suasana hati lebih ceria.
Dandanlah secantik mungkin agar menimbulkan rasa percaya diri yang seimbang dengan situasi dan kondisi di kantor. Kiat ini dapat memberi efek positif bagi semangat kerja dan cara pandang terhadap hari Senin. So we like Monday, not hate the Monday.
Begitulah teman-teman beberapa kiat pribadi yang mungkin kurang cocok untuk semua orang. Tetapi yang pasti ubahlah cara kita menghadapi momok hari Senin dari yang menakutkan menjadi hari yang menyenangkan, penuh semangat dan penuh harapan. Silakan dicoba jika bersesuaian.
Salam***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H