Singkatnya, belumlah ideal untuk dikatakan sebagai sebuah karya tulis, apalagi jika dikaitkan dengan karya tulis ilmiah atau ilmiah populer. Namun yang terpenting bagi saya adalah melalui artikel sederhana tersebut, beberapa ide dan informasi bisa saya sampaikan ke orang lain.
Maka, atas dasar itulah saya sangat berharap kepada pemilik rumah besar kompasiana dan komunitas Kompasianer yang ada di Aceh agar dapat menyatukan tali rasa para kompasianer melalui kopi darat (kopdar). Saya ingin sekali bisa belajar dari teman-teman Kompasianer yang lain tentang seluk beluk jagad penulisan dan jurnalistik.
Namun sayang, sampai sejauh ini saya sendiripun tidak memiliki informasi tentang berapa banyak Kompasianer yang ada di Aceh, khusus di Banda Aceh, siapa koordinatornya (jika ada), apa pernah membuat kegiatan, dll. (maaf jika saya salah), atau apakah pernah kopdar seperti halnya Kompasianer di kota-kota lain di Indonesia?
Jika pun sudah, apalagi jika belum. Nah apa mungkinkah niat ini disambut oleh pemilik rumah besar kompasiana? Jujur saja, saya cemburu melihat teman-teman Kompasianer di provinsi lain yang secara berkala selalu ada pertemuan yang diadakan, dengan menghadirkan pembicara nasional atau penulis senior yang ada di kompasiana. Dan mereka saling berbagi ilmu. Wah... Sungguh saya sangat merindukan hal itu bisa terwujud di Aceh. Tapi kapankah ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H