Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanggung Jawab Sosial, Politeknik Kutaraja Santuni Anak Yatim

11 Agustus 2018   22:10 Diperbarui: 11 Agustus 2018   22:43 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. rar. net Ilham Maulana, S. Si. Sedang menyampaikan Tausiyah, Sabtu (12/8). (Dokumentasi Pribadi)

Tidak ada perbuatan terpuji yang dapat dilakukan antar sesama manusia kecuali salah satunya adalah saling berbagi dalam kebaikan dan mengajak tolong menolong. Apalagi dengan membantu orang yang membutuhkan, maka ganjaran yang diperoleh besar sekali. 

Atas dasar pemikiran itulah, bertempat di kampus Politeknik Kutaraja Banda Aceh, Sabtu (11/08/2018). Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja (YPSIK) menggelar kegiatan amal (charity) yaitu menyantuni anak yatim. Kegiatan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial bersama dan implementasi rasa peduli antar sesama. 

Acara yang dimulai sejak pukul 12.00 WIB, bertepatan dengan waktu makan siang. Maka seluruh undangan dijamu dengan kenduri sederhana yang telah disiapkan. Selain para sivitas akademika Politeknik Kutaraja, turut dihadiri juga Branch Manager LP3I Cabang Banda Aceh Susilawati, S. Kom. beserta seluruh karyawan dan staff sebagai tamu undangan. 

Diawali dengan sambutan Ketua Yayasan Pendidikan Sarana Ilmu Kutaraja, Abdul Manaf, SE. Ak setelah sebelumnya pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilatunkan oleh salah seorang mahasiswa Politeknik Kutaraja yang beprestasi dibidang hafalan.

Dalam arahannya Abdul Manaf menceritakan bagaimana awal terbentuknya yayasan yang ia pimpin saat ini. Semangat pembina yayasan yang notabene putra Aceh asli meskipun berdomisili di Medan, memiliki harapan besar terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) Aceh. 

"Visi mulia itulah yang menjadi pendorong pihaknya sehingga terbentuk dan berdirinya kampus Politeknik Kutaraja ini." papar Abdul manaf. 

Abdul Manaf, Ketua YPSIK. (Dokumentasi Pribadi)
Abdul Manaf, Ketua YPSIK. (Dokumentasi Pribadi)
Lebih lanjut ia mengharapkan agar kiprah lembaga pendidikan tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi generasi muda Aceh dalam meningkatkan keahlian (skill).  Sehingga anak-anak Aceh mampu berdaya saing dalam merebut peluang kerja di perusahaan-perusahaan besar. 

Dalam kaitan itulah, maka hari ini pihak Politeknik Kutaraja yang berada dibawah YPSIK mengundang sebanyak 30 orang anak yatim untuk jamuan kenduri (makan siang) bersama. Adapun anak-anak tersebut berasal dari keluarga lingkungan sekitar kampus. 

"Kedepan kita ingin agar anak-anak yatim/piatu, fakir miskin dan tidak mampu secara ekonomi namun berprestasi, Politeknik Kutaraja siap menampung mereka untuk kuliah disini secara gratis dan memberikan beasiswa." lanjut Abdul Manaf, Ketua YPSIK.

Tidak lama berselang, inti acara itupun tiba. Adalah Ustaz Dr. rer nat. Ilham Maulana, S.Si yang diundang sebagai penceramah memberikan tausiyahnya. Dalam penjelasannya, ustaz Ilham Maulana mengkisahkan bagaimana perjalanan hidup manusia sebagai orang beriman. 

Dengan mengutip sebuah ayat Al-Quran yang artinya : "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS Al-Hasyr [59] : 18). Ilham Maulana menguraikan beberapa hal antara lain:

Pertama: bahwa setiap orang beriman mesti berpikir bekal apa yang dapat dibawa pada hari esok (maksudnya adalah hari akhirat). Kata beliau "apapun yang kita lakukan hari ini pasti berpengaruh terhadap hari esok. " oleh sebab itu, maka kita perlu melakukan berbagai kebaikan agar hari esok kita juga baik. 

Kedua: sebagai lembaga pendidikan (bukan lembaga pengajaran), Politeknik Kutaraja terbuka peluang besar untuk menyusun sebuah kurikulum yang dapat mencetak alumni yang baik, berakhlak mulia, dan memiliki skill. Dosen harus mampu mendidik para mahasiswa sehingga mereka menjadi mahasiswa yang baik. 

Menurutnya persoalan di Indonesia sekarang adalah kurangnya jumlah orang baik, berakhlak mulia. Kalau orang pintar dan memiliki IQ tinggi banyak. Orang yang memiliki skill di Indonesia juga banyak. Oleh karena itu hendaknya di Politeknik Kutaraja nanti melahirkan orang-orang yang baik dan cerdas, orang baik dan memiliki skill, orang baik dan berkompetensi.

Dr. rar. net Ilham Maulana, S. Si. Sedang menyampaikan Tausiyah, Sabtu (12/8). (Dokumentasi Pribadi)
Dr. rar. net Ilham Maulana, S. Si. Sedang menyampaikan Tausiyah, Sabtu (12/8). (Dokumentasi Pribadi)
Lalu Ilham Maulana pun mengkisahkan bagaimana kesuksesan pemilik E-Commerce asal Tiongkok "alibaba.com" Jack Ma. Dan apa kunci Jack Ma meraih sukses terutama dalam mengelola sumber daya manusia (karyawan). 

Pengusaha daring terkaya di Tiongkok tersebut ternyata dia lebih senang bekerja dengan orang-orang yang walaupun memiliki kecerdasan biasa-biasa saja, namun memiliki moral yang baik, akhlak yang baik, daripada mereka yang cerdas, ber-IQ tinggi, juara kelas, namun moral dan akhlaknya buruk. 

Ternyata Jack Ma tidak mau bekerja dengan orang-orang atau karyawan yang tidak memiliki karakter yang baik. Oleh sebab itu Ilham mengharapkan agar dosen bisa mendidik dengan mengedepankan karakter, baru setelah itu skill, kompetensi, dan lain sebagainya. 

Hampir satu jam penceramah menyampaikan tausiyahnya, membuat para hadirin dan undangan merenung tentang bagaimana mempersiapkan masa depan. Bahwa dengan mendidik memungkinkan orang memperoleh investasi pahala bagi hari esok mereka. Jika ada sedeqah jariyah yang terus mengalir pahalanya bagi yang memberikan, begitu dosa jariyah hendaknya dapat dihindari agar tidak dilakukan. 

Apalagi zaman teknologi informasi seperti sekarang ini. Berseleweran berbagai macam di WA dan media sosial, hendaklah jangan langsung di-share. Tapi lihat pesan dan isinya apakah berpotensi sedeqah jariyah atau dosa jariyah?

Pada akhir acara, ditutup dengan doa bersama dan pembagian santunan bagi anak yatim yang diserahkan oleh Ketua YPSIK, Abdul Manaf, SE., Ak. 

Salam.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun