Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Masih Saja Keliru dalam Mendidik Anak?

25 Juli 2018   10:12 Diperbarui: 25 Juli 2018   18:22 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
epartnersinlearning.org

Untuk menghindari kekeliruan orang tua dalam membina seorang anak, berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para orang tua. Hendaknya hal ini menjadi perhatian agar tidak dilakukan dalam proses mendidik anak-anak mereka. 

Tidak memenuhi hak anak saat dilahirkan 

Seorang anak yang baru lahir atau masih bayi, ia dianjurkan untuk diazankan jika ia laki-laki, dan diucapkan iqamah apabila ia berjenis kelamin perempuan. 

Azan dan iqamah merupakan hak dasar seorang anak yang baru dilahirkan. Hak ini harus dipenuhi oleh seorang ayah, lakukan ini ketika bayi yang baru lahir. 

Dibalik perintah azan dan iqamah tersebut terdapat keutamaan, artinya kalimat pertama yang diperdengarkan adalah kalimat baik dan penuh kebaikan. 

Kalimat ini juga merupakan bentuk pendidikan iman atau tauhid, bahwa sesungguhnya kita mempersaksikan pada anak kita Tuhan Maha Pencipta telah melahirkan kamu. Karena tuhanlah sehingga bayi itu ada dan lahir. 

Tidak memiliki kasih sayang

Zaman sekarang kasih sayang menjadi barang langka. Ditengah kesibukan para orang tua, anak-anak hampir sedikit memperoleh waktu untuk bersama orang tua mereka. 

Karena jarang bertemu sehingga berpengaruh terhadap pola komunikasi antara anak dengan orang tua. Sehingga tidak ada kedekatan diantara mereka. 

Kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh seorang anak adalah orang tua memiliki kepedulian, pengertian, dan sikap lemah lembut kepada mereka. Namun banyak orang tua yang keliru memahami makna kasih sayang, para orang tua mengira bentuk kasih sayang itu adalah menuruti apa saja kemauan seorang anak. 

Tidak memiliki kepedulian 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun