Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menanti yang Muda Memimpin Negeri

27 Juni 2018   12:13 Diperbarui: 29 Juni 2018   10:36 2522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak muda Jepang yang rata-rata mereka berusia 30 tahunan kala itu dididik menjadi kaum muda yang cerdas dengan peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi yang siap memimpin bangsa Jepang meraih cita-cita mereka. 

Sebut saja misalnya Menteri pendidikan pertama Jepang, Mori Arinori yang saat itu berusia 30-an. Bahkan ia sudah menjadi duta besar Jepang untuk Amerika di usia 24 tahun. Sang kaisar Jepang sendiri, Meiji menjadi kaisar pada usia 15 tahun. Dia memimpin Jepang selama 44 tahun kedepan. 

Tidak hanya Jepang, Roosevelt menjadi presiden termuda Amerika Serikat pada usia 42 tahun, Kennedy hingga Barack Obama bisa meraih posisi orang nomor satu di USA di usia 43 dan 44 tahun. Yang paling menarik bahkan Nabi Muhammad Saw dilantik menjadi Rasul pada umur 40 tahun. 

Dari fakta yang ada, maka tidaklah mustahil jika pada Pilkada serentak 2018 ini Indonesia juga kembali melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang energik, kreatif dan cerdas sebagai pemimpin negeri, sebutlah misalnya RK di Jawa Barat.

Bagaimanapun republik tercinta pernah mencatat sejarah bahwa anak muda berjaya membawa bangsa ini ke tangga kemajuan. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) saat beliau berusia 26 tahun dan menjadi presiden pertama Indonesia pada usia 44 tahun. 

Begitu juga mantan presiden B.J.Habibie pada usia 29 tahun telah menjadi kepala riset perusahaan di Humburg Jerman. Dan masih ada beberapa tokoh lain di Indonesia yang sangat cemerlang pada usia muda. 

Akhirnya semoga dalam tahun-tahun kedepan Indonesia bisa memiliki pemimpin-pemimpin muda yang visioner dan mempunyai semangat nasionalisme tinggi serta berakhlak baik sebagai pemimpin tertinggi. 

Salam.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun