Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Beban Puncak PLN Dipastikan Meningkat Selama Ramadan

16 Mei 2018   09:59 Diperbarui: 16 Mei 2018   11:48 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya konsumsi listrik pada bulan ramadan telah mendorong PLN untuk memperbaiki layanan dan memastikan semua sumber daya bisa digerakkan. 

Dibeberapa daerah, kepala kantor wilayah PLN sudah menyatakan bahwa PLN sudah siap menyuplai kebutuhan listrik selama bulan ramadan tanpa pemadaman kecuali emergency, seperti bencana alam, patah tiang, atau hal-hal lain yang membuat listrik memang harus padam. 

Upaya pihak PLN untuk memuaskan pelayanan bagi pelanggannya patut kita berikan apresiasi. Namun berdasarkan pengalaman penulis, pernyataan pimpinan PLN seperti di atas sangat normatif dan sudah biasa, hari-hari normal atau diluar ramadan pun statement-nya begitu. 

Namun faktanya, listrik selalu padam bahkan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada masayarakat. Lamanya pemadaman pun bisa sampai 3-4 jam per hari, jika tidak padam pada siang hari, berarti dipadamkan pada malam hari. Kenyataan tersebut seperti sudah menjadi budaya perusahaan PLN.

Di sisi lain, masyarakat juga harus cerdas dalam menggunakan listrik, apalagi biayanya juga mahal. Gunakan listrik seperlunya dan mematikan lampu yang tidak perlu. Dengan cara ini, maka akan membantu PLN dalam mengatasi tambahan beban puncak apalagi saat malam hari. 

Dari beberapa sumber informasi yang dirilis oleh berbagai media online, perkiraan tambahan beban puncak dalam bulan ramadan berkisar 10-20 persen dari beban puncak yang ada. Dari segi waktu, beban mulai naik dimulai sejak pukul 17.00 sampai pukul 06.00 pagi atau setelah shalat subuh. 

Bila kita melihat aktivitas masyarakat muslim selama ramadan, misalnya kebiasaan bertadarrus Al-Quran di surau atau di masjid-masjid selepas shalat teraweh dilakukan pada malam hari, maka masuk akal jika beban puncak terjadi pada malam hari. 

Sementara pada siang hari aktivitas masyarakat justru sedikit menurun, bahkan ada tradisi di beberapa daerah yang melewati bulan ramadan dengan tidak terlalu banyak bekerja di siang hari, mereka lebih memfokuskan diri pada ibadah puasa. 

Namun apapun yang terjadi, yang pasti bulan ramadan kali ini haruslah lebih baik dan berkualitas dari tahun sebelumnya. Kita berharap PLN bisa melayani masyarakat dengan baik dan begitu sebaliknya, masyarakat harus cerdas dalam menggunakan listrik selama bulan ramadan demi untuk kepentingan bersama.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun