Bagi usaha mikro kecil hendaknya bisa memisahkan antara uang usaha dengan pendapatan/pengeluaran lain di luar usaha. Misalnya pengeluaran untuk kebutuhan keluarga.Â
Dalam laporan keuangan sebaiknya menggambarkan bagaimana kinerja keuangan usaha mampu melakukan angsuran pinjaman sampai tenor kredit yang diminta ke bank selesai.Â
Meskipun demikian, debitur hendaknya tidak memanipulasi data keuangan usahanya. Apalagi laporan keuangan yang disampaikan fiktif.Â
Menyediakan Agunan yang Cukup
Jaminan utama kredit memang usaha yang dijalankan. Bisnis tersebut memenuhi kriteria kelayakan dari sisi prospektif dan memberikan keuntungan atau tidak minus alias rugi.Â
Namun bank juga tidak ingin kredit yang diberikan berpotensi mengalami gagal bayar atau terjadi kemacetan di kemudian hari. Bagaimanapun modal bank adalah termasuk dana pihak ketiga yang sewaktu-waktu akan ditarik kembali oleh pemilik dana.Â
Untuk mengantisipasi resiko tersebut dan menjaga itikad baik calon debitur dalam melakukan angsuran pinjaman, maka bank mengharuskan calon debitur untuk menyediakan aset yang bisa dijadikan sebagai jaminan tambahan seperti tanah atau aset lainnya.Â
Ajukan Proposal atau Permohonan Tertulis
Bank tidak akan melayani atau melakukan proses lebih lanjut sampai kredit cair apabila calon debitur hanya menyampaikan permohonan kredit secara lisan.Â
Buatlah sebuah proposal yang representatif secara tertulis ke bank, termasuk didalamnya memuat plafond  kredit yang diajukan, jenis kredit, tenor/tenggang waktu dan negosiasi tingkat suku bunga yang diharapkan.Â
Datanglah ke kantor bank sasaran atau menghubungi petugas kredit bank untuk membicarakan secara lebih konkrit. Biasanya bank juga menyediakan aplikasi kredit yang bisa diisi oleh calon debitur sebagai dasar bagi bank untuk melakukan proses lebih lanjut.Â