Kemudian saya juga tergelitik dengan pernyataan bahwa di Bali, gubernurnya seharusnya adalah seorang Hindu, begitu juga presiden di India, sedang di Jakarta gubernurnya adalah seorang muslim karena penduduk di Jakarta mayoritas muslim.
Nah, saya pikir Pak Jonru kurang mempelajari sejarah. Saya orang Bali, saya tahu betul bali pernah diperintah oleh seorang gubernur yang beragama Islam, yaitu Soekarmen, begitu juga dengan Kapolda Bali yang pernah beberapa kali dipimpin oleh non Hindu seperti Burhanidin Andi yang seorang muslim, dan Kapolda Bali sekarang yaitu Benny Mokalu yang beragama Katolik (lebih minoritas lagi di Bali), tapi tidak ada masalah, karena kami paham bahwa mereka dipilih berdasarkan kapasitasnya.
Hal serupa terjadi di  India yang beberapa kali dipimpin oleh seorang presiden muslim seperti Zakir Hussain, Mohammad Hidayatullah, dan Abdul Kalam, yang sekalipun mendapat banyak kecaman dari masyarakat Hindu tapi toh beliau dipertahankan sesuai konstitusi. Ini lah yang seharusnya dilakukan oleh sebuah negara, tidak takut diancam oleh kelompok agama yang radikal dan tetap mempertahankan keputusan selama tidak bertentangan dengan konstitusi, sebagaimana Jakarta yang mempertahankan Lurah Susan dan Gubernur Henk Ngantung yang beragama Katolik setelah dikecam beberapa kelompok masyarakat.
Jadi apa yang ditulis oleh Pak Jonru bukan hanya memberikan pendidikan politik yang buruk, tapi juga berusaha menyesatkan masyarakat dengan informasi yang salah. Parahnya lagi, beliau yang mengajak untuk diskusi terbuka (seperti yang ditulis di akhir statusnya) ternyata tidak melakukan hal tersebut. Pak Jonru yang saya tahu suka melakukan blokir, akun facebook saya sudah diblokir hanya karena menulis tanggapan mengenai PKS, begitu juga dengan beberapa teman saya yang mendapat laporan yang sama, mereka diblokir setelah mengkritik tulisan beliau. Itu sebabnya saya menulis disini dan berharap beliau membacanya.
Kritik saya terhadap beliau bukan kali ini saja, pernah dulu mengkritik mengenai foto hoax yang pernah dipostingnya di halaman facebook, dan saya tulis di kompasiana, beliau mengakui kesalahan dan minta maaf. Bagi saya kritik mengkritik itu biasa, saling mengoreksi adalah hal yang baik, tujuannya untuk saling mengingatkan, jadi saya harap Pak Jonru tidak marah jika saya melakukan hal ini lagi. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H