Mohon tunggu...
CANDRARINI CETTA HARI SATWIKA
CANDRARINI CETTA HARI SATWIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Imigran Ilegal Laut Mediterania: Bagaimana Tanggapan Italia dalam Mengatasinya?

3 Desember 2023   23:26 Diperbarui: 4 Desember 2023   00:03 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2015, jumlah imigran yang tercatat adalah 153.842 orang, akan tetapi pada tahun 2016 justru semakin meningkatkan jumlah imigran menjadi 181.436 orang, yang merupakan peningkatan setinggi 18%. Pada akhirnya, the European Union Committee menyatakan bahwa Operation Sophia gagal dan terbukti tidak efektif dalam mencapai misinya selama dua tahun, yakni mengurangi penyelundupan dan pendatang imigran dari Laut Mediterania. 

Peningkatan pendatang imigran ilegal di Italia memicu kekhawatiran pemerintahan Italia, karena kedatangan mereka semakin mempersulit dan berkontribusi pada peningkatan angka pengangguran. Dengan para imigran yang berusia dibawah 40 tahun, menjadikan mereka terkategorikan sebagai usia produktif, sehingga saling bersaing dan mengambil lahan pekerjaan milik warga Italia. 

Dengan itu, pemerintahan Italia melihat urgensi untuk kembali meningkatkan dan memperbaiki kebijakannya, sehingga tidak semakin mempengaruhi dan mempersulit kondisi keuangan dan perekonomian negara. 

Setelah kegagalan Operation Sophia, pemerintah Italia kembali berusaha dalam menangani pendatang imigran dari Laut Mediterania. Pada 02 Februari 2017, pemerintah Italia setuju untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerjasama pembangunan, pemberantasan imigrasi ilegal, penyelundupan manusia, serta penguatan keamanan batas wilayah laut Libya dan Italia. MoU tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Italia pada tahun 2017, yakni Paolo Gentiloni dan Fayez Al - Sarraj. 

MoU tersebut memuat posisi Italia dan Libya yang menyetujui keberadaan imigran Laut Mediterania sebagai tantangan yang berdampak sangat buruk dan negatif. Tidak hanya bagi perdamaian, tetapi juga pada keamanan dan stabilitas Italia dan Libya. 

Strategi yang tersusun dalam MoU tersebut memuat persetujuan Libya untuk menjaga wilayah laut mereka dari para people smugglers dan Italia sebagai sponsor dana utama yang memiliki tanggung jawab untuk membiayai seluruh operasi angkatan laut Libya. 

Bentuk nyata implementasi MoU tersebut adalah pemerintah Italia yang memberikan dana dukungan kepada pemerintah Libya senilai 220 juta euro, mengirimkan 16 kapal ke angkatan laut Libya, serta menyediakan pelatihan otoritas angkatan laut Libya dengan Uni Eropa. 

Selain dengan Uni Eropa, pemerintah Italia menjalankan kerjasama dengan International Organization for Migration yang ditujukan untuk mengembalikan para imigran yang tertangkap dalam mencoba berlayar menuju ke wilayah Italia.

Kesimpulan

Isu imigran telah berkembang menjadi isu yang mengancam sekuritisasi dan keamanan dunia internasional. Di Eropa sendiri, kedatangan imigran sudah ada sejak Perang Dunia II dan masih berlanjut hingga saat ini dengan dampaknya yang merumitkan kestabilan negara - negara.  

Dalam menangani peningkatan jumlah imigran ilegal di Laut Mediterania, Italia merupakan negara yang terdampak secara langsung, sehingga memerlukan kebijakan dan implementasinya dalam menangani kedatangan imigran ilegal dari Laut Mediterania. Jika dilihat dari berbagai kebijakan dan kerjasama yang telah dijalankan oleh Italia, terlihat bahwa tidak akan selalu membawa keefektifan dan perubahan dalam menurunkan kedatangan imigran Laut Mediterania, sehingga diperlukan kerjasama dengan tujuan yang sama agar memperbuah penurunan jumlah pendatang imigran ilegal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun