Mohon tunggu...
Candra Pepeng
Candra Pepeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang suka bermain bola dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tarian Caci sebagai Jati Diri Pria Manggarai

25 Mei 2022   12:59 Diperbarui: 25 Mei 2022   13:10 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai sportivitas juga terdapat dalam tarian caci, para penari harus adil dan jujur terhadap lawannya. Kalah atau menang dalam tarian caci, para penari harus tetap sportif dan mengakui kelebihan lawannya. Pada dasarnya dalam tarian caci tidak terlalu diperhatikan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Dalam tarian caci lebih diutamakan untuk mempererat persatuan, persaudaraan dan persahabatan antara sesama penari dan juga masyarakat.

Nilai kebersamaan adalah yang paling menonjol dalam tarian caci. Dimana, para meka landang atau penantang, datang ke kampung untuk berkunjung dengan bermain tarian caci.  Pada saat itu semua orang berbaur dalam acara tarian caci, dengan latar belakang tempat tinggal berbeda tetapi, bersatu dalam kebersamaan karena tarian caci. Mereka semua berkumpul bersama, bercanda bersama, dan makan bersama dalam satu rumah adat. Itu disebabkan oleh seni budaya tarian caci.  
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun