Mohon tunggu...
candra nugraha
candra nugraha Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai Swasta

seorang insan biasa yang menyukasi musik dan menulis

Selanjutnya

Tutup

KKN

Rumah Kosong

18 Juli 2024   16:17 Diperbarui: 18 Juli 2024   16:38 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKN. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebuah Kejadian nyata Mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN pada tahun 2013, KKN tidak hanya memberikan kesan dan kenangan indah bersama teman, KKN juga menyimpan banyak peristiwa bahkan pengalaman untuk diceritakan.

sudah menjadi kewajiban bagi mahasiwa tingkat akhir untuk mengikuti kegiatan KKN, KKN di harapkan menjadi sebuah pengalaman bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dan mengaplikasikan ilmu selama mengikuti perkuliahan di kampus. tujuan sebenarnya dari KKN adalah melatih pola pikir, kerjasama dan tanggung jawab ketika Mahasiswa lulus dan menjadi Sarjana.

Awal bulan Januari, waktu itu Candra, Windra, Rosyid, Kaban, Rani, Ida, Echa, Rini, Nurhasanah dan Siti adalah satu kelompok yang akan melakukan KKN, mereka berasal dari jurusan yang berbeda. tujuan lokasi KKN nya adalah desa yang berada di salah satu kabupaten Jawa barat, dari lokasi mereka ke pantai hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam perjalanan. Semua Akomodasi, Lokasi dan Transportasi sudah disiapkan oleh pihak kampus, Mahasiswa hanya diarahkan membawa bekal dan perlatan pribadi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Candra dan teman-temannya sudah bersiap-siap, mereka menunggu jemputan Bus datang. perjalanan dari Bandung ke kota tujuan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Untuk membuang kebosanan mereka mencoba mengobrol dengan membahas seputar program KKN, ternyata Bus yang mereka tunggu mengalami Keterlambatan, Hal tersebut mengakibatkan kekecawaan karena akan menunda jadwal yang sudah dipersipkan sebelumnya. Di lokasi KKN, Pak Kades sudah menunggu kedatangan para Mahasiswa. mereka di sambut dengan baik, karena waktu sudah sore Pak Kades menawarkan Mahasiswa untuk menginap di rumahnya, tentu hal ini membuat Candra dan teman-temannya merasa senang. Di rumah Pak Kades, mereka diperlakukan  dengan sangat baik, bahkan Pak Kades mengajak Mahasiswa untuk makan bersama. 

Keesokan Hari, Candra dan yang lainnya berencana akan mencari rumah untuk dijadikan basecamp menyusun program KKN selama 30 hari kedepan. Pak Kades menawarkan pegawainya yang bernama Pak Asep untuk turut membantu mencari rumah, sebab Pak Asep mengetahui lokasi dan budget yang sesuai dengan kantong Mahasiswa. Mereka menerima tawaran itu dan langsung pergi mengelilingi desa, selama di perjalanan mereka dikenalkan dengan beberapa tokoh masyarakat termasuk Ustadz Sofwan yang menjadi tokoh agama di desa tersebut, Masyarakat pun merasa antusias menyambut kedatangan para Mahasiswa. Sudah setengah hari berkeliling desa namun mereka belum mendapat tempat tinggal yang sesuai. Tiba-tiba ada warga yang memberitahukan mereka terdapat sebuah rumah barangkali cocok, namun sepertinya Pak Asep yang mengantar mereka merasa keberatan dan menyarankan mencari rumah yang lain. Candra dan teman-temannya merasa sudah tidak ada waktu lagi, mereka tidak mau merepotkan Pak Kades dan keluarganya.

Setelah perdebatan singkat itu Mereka diantar menuju rumah, sesampainya disana mereka terkejut karena rumah yang di maksud cukup besar dengan halaman yang luas. sebelum kami menemui pemilik rumah, Pak Asep terus memberitahu mereka untuk mengurungkan niat dan mencari rumah lain, Namun ternyata Mahasiswa perempuan menyukai rumah tersebut karena memang tampak bersih dan nyaman. mereka mulai mengetuk pintu, cukup lama pemilik rumah tidak membuka pintu, Hingga datang seorang Kakek berjalan dari samping rumah menghampiri mereka. sepertinya Kakek itu sudah tahu jika Mahasiswa ini sedang mencari tempat tinggal, mereka semua di persilahkan masuk kecuali Pak Asep yang berdiam diri mematung depan pintu, entah apa yang dipikirkan Pak Asep, beliau langsung pamit meninggalkan Candra dan teman-temannya.

Di dalam rumah, Candra dan temannya mulai membahas menanyakan harga sewa rumah tersebut untuk 1 bulan. Candra berfikir pasti harganya sangat mahal karena rumah tersebut cukup  besar dan luas. Waktu itu kelompok KKN Candra hanya mempunyai anggaran sebesar 500 ribu, Sedangkan Kakek itu memberi harga 1 juta perbulan, sempat terjadi tawar menawar namun pendirian Kakek itu tidak bisa diturunkan. Rasa kecewa terlihat jelas dari wajah mahasiswa perempuan karena tidak jadi menempati rumah tersebut, namun ketika mereka hendak pergi Kakek itu memanggil dan tiba-tiba setuju dengan bayaran 500 ribu perbulan. sontak hal itu membuat mereka senang, tapi tidak dengan Candra dan Windra, mereka berdua merasa ada hal yang aneh namun enggan di ungkapkan pada saat itu.

Rumah yang dijadikan Basecamp oleh para Mahasiwa itu terdapat 2 kamar tidur dan 2 kamar mandi,1 kamar mandi di dalam dan 1 lagi diruang belakang, Mahasiswa perempuan menempati kamar yang terdapat kamar mandi di dalamnya. Ketika berisitahat di dalam kamar, Candra, Windra, Rasyid dan Kaban mulai mengobrol, Windra mengaku ketika pertama masuk ke rumah ini merasakan Hawa dan aura yang berbeda, berbeda dengan Rasyid dirinya mengaku Seram jika melihat sebuah lukisan di ruang tengah, Memang disana terdapat lukisan wanita tapi tidah tahu siapa wanita itu. Candra kemudian mengajak mereka untuk tidur dan istirahat karena besok harus melanjutkan program KKN, di tengah malam Candra terbangun karena ingin buang air kecil dalam waktu yang bersamaan Ida juga keluar dari kamarnya, Candra kemudian bertanya alasan Ida keluar mau kemana ? ternyata sama mau ke kamar mandi juga, karena kamar mandi di dalam sedang di pakai. Mereka duduk berdua di sebuah kursi di ruangan belakang sambil menunggu orang yang di kamar mandi  itu selesai, tiba-tiba Candra menyadari sesuatu, di kamar  ada Windra, Kaban dan Rasyid sedang tertidur, dia balik bertanya ke Ida yang berada di kamar mandi dalam siapa dan yang tidur siapa saja ? Ida menjelaskan yang sedang di kamar mandi ada Rini dan yang tidur 5 orang termasuk Ida, disitu Ida mulai tersadar juga, berarti yang di kamar mandi siapa, tanpa pikir panjang Candra dan Ida langsung pergi ke kamarnya masing-masing dan mengurungkan niat untuk buang air kecil.

Keesokan hari, mereka menikmati sarapan pagi. Candra dan Ida belum menceritakan kejadian semalam. hari itu Candra akan menyelidiki  dengan bertanya ke warga sekitar tentang siapa pemilik rumah tersebut dan akan menemui pegawai Pak Asep untuk berterimakash dan menanyakan perihal sikapnya yang aneh tidak mau masuk rumah. Setelah menemui beberapa warga, Candra jadi tahu ternyata rumah tersebut sudah lama tidak dihuni oleh pemiliknya, Kakek yang tempo hari ngobrol dengan mereka adalah orang yang di percaya menjaga rumah tersebut, tugasnya hanya bersih-bersih dan mengontrol saja barangkali ada yang mau menyewa. tidak puas jawaban dari warga, Candra mengunjungi kantor desa untuk bersilaturahmi dengan Pak Kades dan bertemu dengan Pak Asep. dikantor desa mereka mengobrol cukup lama, rupanya, menurut penuturan Pak Asep, Rumah yang mereka tempati sekarang adalah rumah kosong yang sudah lama tidak dihuni, bahkan semua warga sudah tahu rumah tersebut angker, sering kali warga melihat penampakan di rumah itu. Pak Asep tidak berani masuk kedalam rumah itu karena mengaku merinding dan membuat bulu kuduk berdiri. jadi itulah alasan Pak Asep enggan masuk ke rumah itu dan pantas kakek itu mau menerima bayaran 500 ribu ternyata ini alasanya. pikir Candra."

Setelah beberapa hari melaksanakan KKN, semua berjalan dengan lancar. pada suatu malam Mahasiswa ini sedang melakukan diskusi dan evalusi membahas program kerja. Candra yang sudah tahu latar belakang rumah itu, belum memberitahu teman-temannya, Candra beranggapan jika di beritahu khawatir mereka panik  dan ketakutan khusunya Mahasiswa perempuan. setelah diskusi selesai, Candra mengisyaratkan kepada teman-temannya untuk segera istirahat. Para Mahasiswa mulai memasuki kamarnya, sedangkan Candra berniat mau rebahan sambil tiduran di sofa ruangan tengah.

Dalam hening malam, ketika semua sudah siap untuk beristirahat tiba-tba mereka di kagetkan dengan suara keras seperti lemparan batu yang mengenai pintu, satu-persatu mahasiswa yang berada di dalam kamar keluar dan berkumpul di ruangan tengah.

Brakkkk..

Mereka saling tatap satu sama lain, seolah tidak ada yang berani membuka pintu rumah dan melihat kondisi diluar sana. Candra sebagai ketua kelompok memiliki tanggung jawab penuh terhadap anggota kelompoknya, dengan berani dan tanpa perintah dari siapapun, Candra mencoba keluar untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, dia membekali diri dengan membawa sebuah sapu dikhawatirkan ada orang yang jahil. ternyata diluar tidak ada apa-apa, bahkan bekas lemparan pun tidak ada. Candra terus berfikir apa yang sebenarnya terjadi, dia meyakini ini semua bukan ulah dari manusia.

Candra kembali masuk dan menutup pintu, dengan terdiam dia merasa heran lalu anggota kelompoknya mulai menanyakan perihal apa yang dia lihat diluar sana, belum sempat candra menjawab pertanyaan itu, tiba-tiba mereka mendengar suara anak ayam yang gaduh di sebuah kandang yang terletak di pinggir rumah, tidak hanya itu sayup terdengar seperti ada suara seorang perempuan tertawa. ketegangan dan rasa takut mulai dirasakan para Mahasiswa, mereka seperti di teror oleh sesuatu. Dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba Ida berteriak histeris dan kemudian tertawa melengking, mereka menyadari Ida sudah kerasukan. Segera mereka membawa Ida masuk ke dalam kamar, Windra, Rosyid, Kaban mencoba menahan kaki dan tangan Ida karena terus memberontak. Candra berusaha menyadarkan Ida dengan membacakan lantunan Ayat suci, namun Ida terus berteriak. Mereka bingung karena tidak ada satu pun orang yang bisa di minta tolong, bahkan Kakek penjaga rumah itupun tidak menunjukan batang hidungnya.

Di saat suasana sedang genting, Rini teringat dengan Ustadz Sofwan. Akhirnya beberapa orang diantara mereka Rini, Nurhasanah, Siti dan Kaban mendatangi rumah Ustadz Sofwan untuk meminta pertolongan. Beruntung Ustadz Sofwan waktu itu belum tertidur karena baru pulang mengisi acara pengajian, setelah mendengar cerita Rini dan yang lain, Ustadz sofwan langsung ikut bersama mereka untuk mengobati Ida yang kerasukan. Sesampainya, Ustadz Sofwan bertanya kepada mahasiswa apakah mereka sudah mengadakan syukuran dan pengajian di rumah tersebut, ternyata memang belum karena ketidaktahuan dan kebiasaan warga disana jika menempati rumah harus syukuran terlebih dahulu sebagai bentuk menghargai keberadaan makhluk gaib yang menempati tempat itu, apalagi rumah tersebut sudah dibiarkan kosong cukup lama. Ustadz Sofwan mulai membacakan ayat-ayat Rukiyah, di bantu dengan mahasiswa yang membaca Ayat kursi, dengan kaki dan tangan yang masih di tahan, perlahan Ida mulai melemah sosok yang merasuki Ida sudah dipastikan keluar.

setelah beberapa Jam, Ida mulai tersadar dan bangun dia melihat Ustadz Sofwan dan teman-temannya sedang berkumpul disana. Ustad Sofwan memberikan nasehat agar besok malam diadakan semacam pengajian dan menyiapkan makanan seperti jajanan pasar, hal tersebut sudah menjadi kebiasaan warga desa itu. Keesokan harinya, setelah kejadian tadi malam Mahasiswa meliburkan diri dari Agenda program KKN, mereka fokus menyiapkan untuk acara pengajian nanti malam yang akan di pimpin langsung oleh Ustadz Sofwan. pengajian selesai dilaksanakan, sebelum Ustadz Asep pamit beliau berpesan, wilayah ini tidak jauh dari pantai selatan bisa jadi yang menganggu mereka kemarin adalah anak buah atau bawahan dari ratu pantai selatan, Ustadz Sofwan yakin setelah ini tidak akan ada lagi gangguan-gangguan, Ustadz Sofwan pun pulang.

Candra dan Teman-temannya melanjutkan program KKN, tidak terasa waktu sudah 30 hari dan mereka harus pamit untuk kembali pulang ke Bandung. Kepulangan Mereka membuat masyarakat terharu dan sedih, warga merasa kehilangan karena Mahasiswa ini banyak membantu masyarakat dalam segala bidang. Sebelum pulang mereka mendatangi Ustadz Sofwan, Pak Kades, Pak Asep dan tokoh masyarakat lainnya untuk pamit dan memberikan cinderamata sebagai kenang-kenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun