Mohon tunggu...
Candradimuka 19
Candradimuka 19 Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

baca, diskusi, tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Himpunan Mahasiswa Islam Mengalami Disorientasi (Analisis Historis)

23 Juni 2022   02:38 Diperbarui: 23 Juni 2022   02:43 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak mungkin satu organisasi mahasiswa yang piur independen dalam membubarkan PKI apalagi skala organisasi kemahasiswaan.

Di zaman orde baru penggulingan rezim soeharto mei 1998 yang dimana HMI bergabung dalam barisan perlawanan terhadap rezim soeharto, bisa dipastikan HMI bukan yang inisiatif dalam gerakan tersebut, organisasi mahasiswa lainlah yang telah lama melakukan propaganda dengan melakukan gerakan secara masif, bisa disimpulkan HMI di zaman orde baru hanya numpang eksis dalam skala gerakan mei 1998.

Abad 21 orientasi perjuangan HMI kini sudah tidak mengetahui arah, terbukti dengan adem ayem nya suasana di negeri ini, seolah-olah negara dalam keadaan baik-baik saja, melabeli diri sebagai organisasi perjuangan, apa yang di perjuangkan HMI hari ini? landasan apa jikalau pun HMI melakukan gerakan? HMI memperjuangkan apa sebenarnya? apakah kaum mustadafin? 

Organisasi dalam buku Dahlan Ranuwijardjo ialah sebagai alat perjuangan, dalam buku tersebut memberikan opsi untuk syarat mutlak yang harus melekat dalam diri seorang pejuang politik, antara lain:

1. Iman kepada Tuhan
2. Ilmu Pengetahuan yang cukup
3. Ideologi yang jelas
4. Organisasi yang rapi
5. Mempunyai strategi dan taktik
6. Penguasaan Teknologi dan Informasi

Kesimpulan bagi penulis HMI secara Keorganisasian, HMI sudah tidak memiliki enam poin di atas, karena berangkat dari pada siapa sebenarnya yang mereka perjuangkan? apakah komposisi dan koordinasi HMI sekarang efektif dalam mengkampanyekan penghapusan penindasan terhadap rakyat indonesia?, Phututea mengatakan HMI saat ini di tertawa kan saja karena mereka hanya caper dan selalu mengagungkan perjuangan orang-orang yang terdahulu.

Apakah memang sebenarnya mewujudkan masyarakat adil makmur itu dengan mendekatkan diri kepada kekuasaan? Atau dengan diam diri? Ataukah dengan membantu pemerintah membagi sembako?, Kalaupun begitu sudah tidak ada bedanya dengan humas pemerintah. 

Atau yang seperti apa perjuangan HMI itu? Tidak ada pergerakan HMI yang kongkrit dalam menunjukan keberpihakannya terhadap rakyat yang tertindas. Apakah ciri kader HMI itu yang hanya bisa menghamburkan ayat-ayat kitab dalam forum-forum diskusi? 

Apakah itu merubah situasi dan kondisi? Ataukah yang bagaimana ciri kader HMI itu? Apakah selalu santai di atas penderitaan rakyat? Kalaupun tulisan ini di bantah, dengan mengajukan pertanyaan di mana rakyat indonesia yang ditindas seperti yang di maksud? 

Saya sampaikan dengan santai, kamu dari mana saja? Sejak kapan buta dengan keadaan? Kalau memang menginginkan untuk di tunjukan, saya sampaikan dari merauke sampai sabang sana ada penindasan, bahkan ada yang belum di selesaikan masalahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun