Mohon tunggu...
Candradimuka 19
Candradimuka 19 Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

baca, diskusi, tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Himpunan Mahasiswa Islam Mengalami Disorientasi (Analisis Historis)

23 Juni 2022   02:38 Diperbarui: 23 Juni 2022   02:43 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Organisasi tidak lebih definisinya hanya sebagai alat perjuangan, berbagai definisi yang telah disumbangkan oleh para pemikir terhadap organisasi sangatlah beragam, tentu itu sah-sah saja dalam proses perkembangan pengetahuan, namun harus ditelaah lebih jauh organisasi mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian penulis hanya memakai sudut pandang organisasi sebagai alat perjuangan. 

Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lahir pada tanggal 5 Februari 1947 yang dilatar belakangi oleh situasi dan kondisi keumatan dan kebangsaan serta kemahasiswaan, secara garis besar haluan perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berorientasi terhadap keumatan, kebangsaan dan kemahasiswaan.

Kata kunci: Himpunan Mahasiswa Islam, disorientasi perjuangan.

Pembahasan

Organisasi islam berbasis keagamaan di indonesia yang berstatus sebagai organisasi kemahasiswaan sangatlah beragam orientasi perjuangannya serta metode dalam mencapai tujuannya, bisa di pastikan untuk menentukan orientasi perjuangan organisasi menjadi dasarnya ialah spirit latar belakang terbentuknya organisasi. 

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berdiri pada tanggal 5 Februari 1947 sebagai organisasi perjuangan dan berstatus  sebagai organisasi mahasiswa mempunyai ciri khas dan metode perjuangan yang berbeda dengan organisasi lainnya. Nilai-nilai Dasar Perjuangan sebagai landasan ideologi yang wajib di pahami dan di aktual kan oleh seluruh anggota HMI.

Sejak awal berdirinya HMI mempunyai spirit keislaman dan keindonesiaan yang selalu di gemborkan di setiap perjuangan dan agenda-agenda formal HMI. Singkatnya sejarah indonesia di bagi dalam tiga rezim, walaupun itu kesimpulan singkat dalam perjalanan negara indonesia. 

HMI di zaman orde lama fase dalam mempertahan kemerdekaan indonesia karena agresi Militer belanda dua, oleh karena itu HMI mengemban misi sesuai dengan kebutuhan zamannya, HMI dan beserta masyarakat serta organisasi lain itu, sukses dalam perlawanan mengusir kolonial belanda HMI tetap menjadi organisasi yang revolusioner, 

setelah itu HMI bergabung dalam barisan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dalam penggulingan rezim soekarno dengan membawa Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura), pertama Rombak Kabinet, kedua Bubarkan PKI dan yang ketiga Turunkan Harga.

Perlu di ingat romantisme sejarah perjuangan HMI yang mengagungkan HMI berhasil membubarkan PKI dalam literatur keHMIan, penulis beranggapan bahwa pada saat rezim soekarno HMI terlibat didalamnya dan berafiliasi dengan angkatan darat, HMI berafiliasi dengan angkatan darat dengan tujuan yang sama, ialah membubarkan PKI.

Tidak mungkin satu organisasi mahasiswa yang piur independen dalam membubarkan PKI apalagi skala organisasi kemahasiswaan.

Di zaman orde baru penggulingan rezim soeharto mei 1998 yang dimana HMI bergabung dalam barisan perlawanan terhadap rezim soeharto, bisa dipastikan HMI bukan yang inisiatif dalam gerakan tersebut, organisasi mahasiswa lainlah yang telah lama melakukan propaganda dengan melakukan gerakan secara masif, bisa disimpulkan HMI di zaman orde baru hanya numpang eksis dalam skala gerakan mei 1998.

Abad 21 orientasi perjuangan HMI kini sudah tidak mengetahui arah, terbukti dengan adem ayem nya suasana di negeri ini, seolah-olah negara dalam keadaan baik-baik saja, melabeli diri sebagai organisasi perjuangan, apa yang di perjuangkan HMI hari ini? landasan apa jikalau pun HMI melakukan gerakan? HMI memperjuangkan apa sebenarnya? apakah kaum mustadafin? 

Organisasi dalam buku Dahlan Ranuwijardjo ialah sebagai alat perjuangan, dalam buku tersebut memberikan opsi untuk syarat mutlak yang harus melekat dalam diri seorang pejuang politik, antara lain:

1. Iman kepada Tuhan
2. Ilmu Pengetahuan yang cukup
3. Ideologi yang jelas
4. Organisasi yang rapi
5. Mempunyai strategi dan taktik
6. Penguasaan Teknologi dan Informasi

Kesimpulan bagi penulis HMI secara Keorganisasian, HMI sudah tidak memiliki enam poin di atas, karena berangkat dari pada siapa sebenarnya yang mereka perjuangkan? apakah komposisi dan koordinasi HMI sekarang efektif dalam mengkampanyekan penghapusan penindasan terhadap rakyat indonesia?, Phututea mengatakan HMI saat ini di tertawa kan saja karena mereka hanya caper dan selalu mengagungkan perjuangan orang-orang yang terdahulu.

Apakah memang sebenarnya mewujudkan masyarakat adil makmur itu dengan mendekatkan diri kepada kekuasaan? Atau dengan diam diri? Ataukah dengan membantu pemerintah membagi sembako?, Kalaupun begitu sudah tidak ada bedanya dengan humas pemerintah. 

Atau yang seperti apa perjuangan HMI itu? Tidak ada pergerakan HMI yang kongkrit dalam menunjukan keberpihakannya terhadap rakyat yang tertindas. Apakah ciri kader HMI itu yang hanya bisa menghamburkan ayat-ayat kitab dalam forum-forum diskusi? 

Apakah itu merubah situasi dan kondisi? Ataukah yang bagaimana ciri kader HMI itu? Apakah selalu santai di atas penderitaan rakyat? Kalaupun tulisan ini di bantah, dengan mengajukan pertanyaan di mana rakyat indonesia yang ditindas seperti yang di maksud? 

Saya sampaikan dengan santai, kamu dari mana saja? Sejak kapan buta dengan keadaan? Kalau memang menginginkan untuk di tunjukan, saya sampaikan dari merauke sampai sabang sana ada penindasan, bahkan ada yang belum di selesaikan masalahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun