Sebagai lembaga pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam, madrasah memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan sekolah umum dalam membentuk kepribadian anak. Madrasah tidak hanya mengajarkan aspek akademis saja, tetapi juga memberikan pendidikan moral, etika, dan agama yang bertujuan untuk membentuk kepribadian anak berdasarkan nilai-nilai Islam.
Di madrasah, anak tidak hanya diajarkan tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana membangun hubungan yang baik dengan Allah (habluminallah). Pendidikan agama yang diberikan di madrasah bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak, sehingga mereka memahami pentingnya melaksanakan ibadah dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.
D. Pengaruh Keluarga dan Sekolah terhadap Individu
Kerjasama antara orang tua dan sekolah sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti menghadiri rapat sekolah atau membantu mengerjakan pekerjaan rumah, dapat meningkatkan prestasi akademik dan perkembangan sosial anak.
Lingkungan keluarga juga memengaruhi pandangan anak terhadap sekolah. Anak yang berasal dari keluarga yang mendukung pendidikan biasanya memiliki sikap positif terhadap sekolah dan pembelajaran. Sebaliknya, anak yang berasal dari keluarga yang kurang mendukung pendidikan cenderung merasa kurang termotivasi dan mungkin memiliki masalah perilaku di sekolah.
Keluarga dan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan individu. Keluarga sebagai agen sosialisasi primer membentuk nilai-nilai dasar, norma-norma, dan perilaku anak, sedangkan sekolah sebagai agen sosialisasi sekunder memberikan pendidikan formal dan pengalaman sosial yang lebih luas. Interaksi positif antara kedua lingkungan ini sangat penting untuk memastikan perkembangan individu yang sehat, baik secara emosional, sosial, maupun akademis.
kesimpulan :Â
Sosialisasi adalah proses penting yang dialami individu sejak kecil hingga dewasa untuk mempelajari norma, nilai, peran, dan pola perilaku sosial yang berlaku di masyarakat. Proses ini memungkinkan seseorang untuk menjadi bagian dari masyarakat dan menjalankan perannya sesuai dengan harapan sosial. Sosialisasi berlangsung melalui berbagai agen sosial seperti keluarga, teman sebaya, lembaga pendidikan, dan lembaga keagamaan.
Dalam konteks pendidikan, sosialisasi membantu anak mempelajari peran sosial, nilai moral, dan norma yang mengatur perilaku dalam masyarakat. Anak diajarkan bagaimana menjadi anggota masyarakat yang baik melalui interaksi dengan lingkungannya, khususnya sekolah. Sosialisasi ini tidak hanya mengajarkan keterampilan sosial tetapi juga membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku yang diharapkan.
Daftar Pustaka :
Adriana, Nhimas Galuh, and Zirmansyah Zirmansyah. "Pengaruh Pengetahuan Parenting Terhadap Keterlibatan Orangtua Di Lembaga Paud." Jurnal Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI) 1, no. 1 (2021): 40--51.