Mohon tunggu...
Candra Aji Sutrisna
Candra Aji Sutrisna Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Jawa

Inovasi Pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Model PBL pada Materi Menulis Teks Berita

1 Desember 2023   08:20 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:30 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                        Best Practice

 PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATERI MENULIS TEKS BERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED  LEARNING PADA SISWA KELAS VIII B SMPN 1 DOPLANG TAHUN AJAR 2023-2024

  • Nama Penyusun         : Candra Aji Sutrisna, S.Pd.
  • Instansi                          : SMPN 1 Doplang

                                                                                                            TAHUN PELAJARAN 2023-2024

PENDAHULUAN

            Best Preactice dialakukan sesuai dengan masalah yang dihadapi guru pada proses pembelajaran yaitu berkaitan dengan minat dan motivasi belajar siswa yang masih kurang terhadap Pelajaran Bahasa jawa. Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Dalam buku teori belajar dan model pembelajaran (Sutikno,Sobry: 2019) menenrangkan Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses belajar dan semua factor yang mempengaruhi peserta didik atau proses belajar seperti guru, kelas dan interaksi didalamnya. Dalam bukunya (Sutikno,Sobry:2019) juga mengatakan bahwa pembelajaran kreatif adalah pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk mengeluarkan daya pikir dan daya karsanya untuk menciptakan sesuatu. Maka hal tersebut menjadi acuan dalam implementasi best practice, keterangan lebih jelas dilaksankanya best practice.

            Hal itu dibuktikan seringnya siswa tidak memperhatikan proses pembelajaran, sering mengantuk, sering mengobrol sendiri dengan temanya. Dalam hal ini penyebab kurangya motivasi belajar siswa dapat disebabkan karena (a)Guru yang masih dominan dalam kegiatan pembelajaran, (b)guru masih menjadi titik focus pada kegiatan pembelajaran,(c)Peserta didik kurang tertantang dalam proses pembelajaran sehingga dalam kegiatan belajar hanya sebagai pendengar ulung saja,(d)Pemanfaatan TPACK yang sudah digunakan namun belum pada titik maksimal,(e)Belum diterapkanya model pembelajaran kreatif dan inovatif yang mengajak siswa berperan aktif pada proses pembelajaran.

            Peran guru untuk mengatasi kebosanan siswa pada proses pembelajaran adalah berinovasi seacra kreativ  baik dari segi Rencana Pembelajaran (RPP), Metode dalam mengajar, model pembelajaran maupun media pemebalajran yang dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk fokus pada kegiatan pembelajran. Guru juga bertanggung jawab penuh pada proses penilaian yang akurat sehingga dapat terwujud tujuan Pembelajaran. Guru mengubah titik fokus yang pada awalnya sebagai pusat kegiatan belajar menjadi fasilitator pada proses pembelajaran.

PEMBAHASAN

           Adapun berbagai tantangan pada saat pelaksanaan rencana aksi guru harus fokus pada penyiapan materi dengan Langkah-langkah atau sintaks yang dipilih mengacu pada waktu yang terbatas. Dari mulai pesiapan awal siswa memperhatikan materi, Siswa mulai mengerjakan LKPD hingga pengerjaan Kuis Online yang bergantung pada sinyal internet. Dengan izin dari Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama dan bantuan rekan guru maka dapat terlaksana proses implementasi rencana aksi. Guru menyiapakan materi pembelajaran yang sudah dibuat sesuai dengan RPP. Konten materi baik materi tertulis,video dan LKPD sudah disesuaikan dengan durasi jam mengajar yaitu 2x40 menit atau 2 jam Pelajaran.

           Sebagai penunjang keberhasilan aksi yang dilakukan guru yaitu menyediakan jaringan internet berupa wifi, akan tetapi hanya diperuntukan bagi siswa yang memang HP nya mengalami kesulitan sinyal, jika semua siswa menggunakan wifi secra bersamaan maka dikawatirkan mengalami sinyal yang berat. Karena sekolah kami tidak mengijinkan siswa menggunakan HP,maka sebelum kuis online dimulai siswa mengumpulkan HP terlebih dulu menjadi satu dibantu oleh guru BK, kemudian setelah selesai pembelajaran dikembalikan lagi kepada guru BK yang sudah dimintai bantuan. HP anak tersebut akan dikembalikan lagi setelah bell pulang sekolah.

           Sesuai dengan rencana aksi yang telah dibuat mengacu pada modul ajar, kegiatan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintak sebagai berikut (Sugianto,2009 :159-160) (a) Memberikan orientasi tentang permasalahanya kepada siswa, (b) Mengorganisasikan siswa untuk meneliti, (c) Membantu investigasi mandiri maupun kelompok, (d) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil, (e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang berita berbahasa jawa yang pernah ditonton siswa pada media elektronik. Dilanjutkan guru menjelaskan materi menulis teks berita melalui media PPT dan memutarkan video memutarkan vidio berita berbahasa jawa menggunakan sarana proyektor.

          Peserta didik membentuk kelompok 3-4 anak setiap kelompok untuk melakukan diskusi. Guru memberikan arahan tentang bagaimana cara penyelesaianya. Guru memebrikan materi secara singkat dan memutarkan vidio berita berbahasa jawa untuk mendiagnosis pemahaman siswa tentang bagaima mengidentifikasi unsur berita 5 W 1 H. Setelah siswa mampu mengidentifikasi dan jawaban mereka sudah sesuai dengan vidio, siswa mulai diberikan LKPD lengkap dengan pedoman penskoran. Peserta didik mulai mengerjakan tugas kelompok dengan menulis teks berita yang  isisnya harus sesuai dengan vidio yang diputar oleh guru. Dari vidio kegiatan sekolahnya tesebut siswa dituntut mampu membuat teks berita dengan memeprhatikan unsur-unsur 5 W 1 H. Penyajian hasil diskusi dilakukan setelah semua kelompok kerja sudah menyelesaikan tugasnya kurang lebih dengan waktu 20 menit. Setelah presentasi, siswa diberikan kuis online dengan aplikasi quizizz didalamnya terdapat soal dengan jumlah 5 butir dengan poin maksimal 100. Pada akhir pembelajran guru memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.

KESIMPULAN

             Dari hasil pembelajaran dapat disimpulkan mandapatkan hasil yang baik dengan data sebagai berikut. Dari jumlah siswa 31 anak terdapat 28 anak memenuhi KKM dengan prosentase 90% dan 3 anak tidak memenuhi KKM dengan prosentase 10%. Rata-rata nilai yang didapatkan adalah 80, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40 pada soal quizizz secara online. Sedangkan menurut survei kepuasan anak pada proses pembelajaran siswa yang menyatakan puas ada 74% merasa puas sekali ada 21% dan biasa saja ada 5%. Siswa yang merasa tertarik dengan model pembelajaran yang telah dilakukan lengkap dengan medianya 58% menarik bagi siswa 35% sangat menarik dan yang menjawab biasa saja ada 7%. Dalam hal ini menunjukan bahawa model pembelajaran PBL dan pemanfaatan TPACK sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, terlebih lagi untuk mendorong siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Sutikno, Sobry.2019. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:Holistica

Anjarwani, Yuli. Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Bahasa Jawa Krama Alus Melalui Model Pembelajaran Problem Based          Learning Pada Siswa Kelas Viii F Smpn 7 Wonogiri Tahun Pelajaran 2014-2015.Jurnal Skripsi.             https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/48628/Peningkatan-keterampilan-berbicara-dalam-bahasa-jawa-krama-alus-melalui-model-pembelajaran-problem-based-learning-pada-siswa-kelas-viii-f-smp-negeri-7-Wonogiri-tahun-ajaran-20142015.      Diakses pada 24 oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun