Sesuai dengan rencana aksi yang telah dibuat mengacu pada modul ajar, kegiatan pembelajaran menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan sintak sebagai berikut (Sugianto,2009 :159-160) (a) Memberikan orientasi tentang permasalahanya kepada siswa, (b) Mengorganisasikan siswa untuk meneliti, (c) Membantu investigasi mandiri maupun kelompok, (d) Mengembangkan dan mempresentasikan hasil, (e) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru memberikan apersepsi dengan tanya jawab tentang berita berbahasa jawa yang pernah ditonton siswa pada media elektronik. Dilanjutkan guru menjelaskan materi menulis teks berita melalui media PPT dan memutarkan video memutarkan vidio berita berbahasa jawa menggunakan sarana proyektor.
     Peserta didik membentuk kelompok 3-4 anak setiap kelompok untuk melakukan diskusi. Guru memberikan arahan tentang bagaimana cara penyelesaianya. Guru memebrikan materi secara singkat dan memutarkan vidio berita berbahasa jawa untuk mendiagnosis pemahaman siswa tentang bagaima mengidentifikasi unsur berita 5 W 1 H. Setelah siswa mampu mengidentifikasi dan jawaban mereka sudah sesuai dengan vidio, siswa mulai diberikan LKPD lengkap dengan pedoman penskoran. Peserta didik mulai mengerjakan tugas kelompok dengan menulis teks berita yang  isisnya harus sesuai dengan vidio yang diputar oleh guru. Dari vidio kegiatan sekolahnya tesebut siswa dituntut mampu membuat teks berita dengan memeprhatikan unsur-unsur 5 W 1 H. Penyajian hasil diskusi dilakukan setelah semua kelompok kerja sudah menyelesaikan tugasnya kurang lebih dengan waktu 20 menit. Setelah presentasi, siswa diberikan kuis online dengan aplikasi quizizz didalamnya terdapat soal dengan jumlah 5 butir dengan poin maksimal 100. Pada akhir pembelajran guru memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung.
KESIMPULAN
       Dari hasil pembelajaran dapat disimpulkan mandapatkan hasil yang baik dengan data sebagai berikut. Dari jumlah siswa 31 anak terdapat 28 anak memenuhi KKM dengan prosentase 90% dan 3 anak tidak memenuhi KKM dengan prosentase 10%. Rata-rata nilai yang didapatkan adalah 80, dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 40 pada soal quizizz secara online. Sedangkan menurut survei kepuasan anak pada proses pembelajaran siswa yang menyatakan puas ada 74% merasa puas sekali ada 21% dan biasa saja ada 5%. Siswa yang merasa tertarik dengan model pembelajaran yang telah dilakukan lengkap dengan medianya 58% menarik bagi siswa 35% sangat menarik dan yang menjawab biasa saja ada 7%. Dalam hal ini menunjukan bahawa model pembelajaran PBL dan pemanfaatan TPACK sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa, terlebih lagi untuk mendorong siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sutikno, Sobry.2019. Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:Holistica
Anjarwani, Yuli. Peningkatan Keterampilan Berbicara Dalam Bahasa Jawa Krama Alus Melalui Model Pembelajaran Problem Based      Learning Pada Siswa Kelas Viii F Smpn 7 Wonogiri Tahun Pelajaran 2014-2015.Jurnal Skripsi.       https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/48628/Peningkatan-keterampilan-berbicara-dalam-bahasa-jawa-krama-alus-melalui-model-pembelajaran-problem-based-learning-pada-siswa-kelas-viii-f-smp-negeri-7-Wonogiri-tahun-ajaran-20142015.    Diakses pada 24 oktober 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H