Mohon tunggu...
candra pambudi
candra pambudi Mohon Tunggu... Dosen -

pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jika Pendidikan Tanpa Visi, Liarlah Masyarakat

14 September 2017   08:44 Diperbarui: 14 September 2017   10:18 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: malesbanget.com

                Pria paruh baya mengangguk-angguk, dia menemukan kebenaran penting tentang motivasi hidup.

***

Okay jadi sudah tahukah kamu bahwa betapa pentingnya visi dalam pendidikan? Visi adalah gambaran luas yang sekaligus menjadi arah bagi seseorang atau sekelompok orang sehingga bergerak kepada tujuan yang sama.  Jika pada proyek bangunan, visi adalah bayangan jadi bangunan yang sedang atau akan dikerjakan.  Tanpa visi para pekerja akan melakukan upaya menjaring angin, mereka kelelahan, pekerjaan berantakan, dan akhirnya kehilangan motivasi lalu mati.

Apakah pendidik kita mengajar dengan visi? Apakah pelajar melihat visi sembari menjawab 1+1 adalah 2?  Pratricia A.Graham guru besar emeritus pendidikan dari universitas Harvard dalam tulisannya Proggressive education: From Arcady to Academe: A History of Progressive Education Assosiation menyatakan bahwa pendidikan progresif (yang dianut Amerika) bergerak dan berproses dari suatu anugerah menjadi kutukan.  Sejak 1919, semua pendidikan publik yang ada sepertinya berjalan dengan baik, tetapi setelah 35 tahun berselang, pendidikan di Amerika Serikat mengalami kesakitan dan keterpurukan, dan hampir semuanya disalahkan karena sistem pendidikan filsafat progresif.

Saya sedang tidak membahas filsafat pendidikan pada tulisan ini.  Namun baik buruknya pendidikan dan sistem pendidikan tidak pernah nampak dalam waktu sejenak.  20-35 tahun pendidikan akan membentuk masyarakat.  Jika hari ini banyak orang berkata kasar di sosial media, orang saling menghujat tanpa ampun di kolom komentar, dan kadang-kadang kita mendengar teriakan hujatan penuh kebencian satu dengan yang lain, siapakah sumber masalahnya?  Yang utama adalah pendidikan.

Pertanyaannya adalah apakah ketika kita belajar 1+1=2 guru mengajarkan tentang keteraturan alam yang diciptakan Tuhan?  Pertanyaan kemudian adalah apakah ketika kita belajar 1+1=2 kita mengerti bahwa melalui pelajaran ini kita akan mendapat bekal kita mengelola bumi dan bangsa dengan lebih baik?  Jika pendidikan tanpa visi liarlah masyarakat. Mari perbaiki masyarakat saling hujat ini dari pendidikan, niscaya 10-20 tahun lagi kita akan menuai masyarakat lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun