Beberapa jam kemudian saya sampai di pulau Tidung. Di jemput guide, dan beristirahat sejenak dan makan siang di Home Stay. Home Stay yang disediakan cukup nyaman, ada AC, Televisi, tempat tidur, WCÂ (ini yang paling penting bagi saya), dan penunjang kebutuhan rumah tangga lainnya. Suasana cukup nyaman, dan penderitaan saya di perjalanan sedikit terlupakan.
Jam 12:00 kami bersiap untuk snorkeling. Ini bagian paling saya tunggu, walaupun dengan kerendahan hati, saya deklarasikan bahwa saya ahli & profesional dalam berenang gaya batu. Peralatan disediakan oleh tour guide jadi ga perlu beli sandal ikan, pelampung dan lain - lain, apalagi beli jaring ikan. Kita mau snorkeling mas, bukan nyari ikan. Perjalanan beberapa menit dengan kapal kecil, saya sampai di lokasi snorkeling. Dengan penuh semangat saya mulai menceburkan diri kelaut, slulum sana, slulum sini.
Mas "Tour Guide" Ikut MejengÂ
Sebenernya durasi snorkeling ini saya rasa kurang lama. Saya sedikit menyesal mengambil gambar yang kurang banyak. Jika ada yang penasaran tipe kamera, saya menggunakan kamera Nikon Coolpix AW100, kamera yang bisa digunakan underwater tanpa casing tambahan. Selesai senorkeling, masih ada banyak kegiatan lain. Sorenya, kami menuju jembatan cinta. Jembatannya terlihat cukup rapuh, mungkin sudah lama tidak direhabilitasi. Dan kondisi pantainya di beberapa lokasi terlihat kotor, saya rasa perlu banyak kesadaran bagi penduduk setempat dan pengunjung Pulau Tidung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H