Universitas Jember dalam melaksanakan Kuliah kerja nyata (KKN) tahun ini tetap mengusung tema "KKN Back to Village" yang merupakan KKN dengan kegiatannya dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Meskipun dilaksanakan secara mandiri, kegiatan KKN tetap melakukan pengabdian langsung terhadap masyarakat di kampung halaman. Tahun ini, KKN Back to Village sudah memasuki periode ketiganya.Â
Terdapat 5 topik pada KKN Back to Village III ini, salah satunya yang saya ambil yaitu Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Saya mengambil tema tersebut dikarenakan pada masa pandemi saat ini banyak pelaku usaha yang terkena dampaknya dan harus memutar otak dalam tetap melariskan usahanya. Saya melaksanakan kegiatan KKN Back to Village III selama 4 minggu di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.
Kelurahan Sumbertaman merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dimana terdapat wilayah perumahan didalamnya yang mana mayoritas pekerjaan masyarakat yaitu sebagai pekerja kantoran dan PNS. Tidak sedikit juga yang membuka usaha rumahan dikarenakan padatnya penduduk di kawasan perumahan.Â
Pada masa Pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat khususnya yang bekerja sebagai pembuka usaha rumahan yang terkena dampaknya. Dampak yang didapatkan yaitu berkurangnya hasil penjualan yang diperoleh apalagi mulai tanggal 3 Juli kemarin pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang memiliki pengaruh besar terhadap pelaku usaha.
|Dokpri
Salah satu yang terkena dampak tersebut yaitu Ibu Catri Andriyani, warga Perumahan Sumbertaman di Kelurahan Sumbertaman dengan pekerjaan utamanya yaitu sebagai pelaku usaha rumahan yaitu usaha catering. Beliau membuka usaha di rumahnya sendiri yaitu di Perumahan Sumbertaman Indah Jl. Taman Tirta 2 RE XI -- 01, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Terdapat beberapa menu yang ditawarkan pada usaha catering ini diantaranya yaitu nasi kotak, tumpeng, dan prasmanan.Â
Ibu Catri juga membuka usaha lalapan ayam dan makanan ringan untuk sampingan usaha cateringnya yang sudah didaftarkan di e-commerce Gojek dan Grab. Namun usaha catering milik ibu Catri ini pemasarannya hanya secara langsung, dan jika itupun secara online hanya melalui Whatsapps untuk pemesanan. Usaha catering ini tidak memiliki sosial media untuk memaksimalkan pemasaran secara online (digital marketing). Oleh karena itu, pada KKN BTV III saya mengambil tema "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" dengan sasaran yaitu Ibu Catri selaku pemilik usaha catering dengan melakukan pembuatan design untuk branding usaha, mengembangkan pemasaran secara digital dan membuatkan platform digital.
Catering