Mohon tunggu...
Candra Yanuar Dwi Putra
Candra Yanuar Dwi Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember 2018

Mahasiswa Universitas Jember angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengembangan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Branding Produk dan Pelatihan Pemasaran Digital

4 September 2021   15:00 Diperbarui: 4 September 2021   15:02 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Jember dalam melaksanakan Kuliah kerja nyata (KKN) tahun ini tetap mengusung tema "KKN Back to Village" yang merupakan KKN dengan kegiatannya dilaksanakan di kampung halaman mahasiswa masing-masing. Meskipun dilaksanakan secara mandiri, kegiatan KKN tetap melakukan pengabdian langsung terhadap masyarakat di kampung halaman. Tahun ini, KKN Back to Village sudah memasuki periode ketiganya. 

Terdapat 5 topik pada KKN Back to Village III ini, salah satunya yang saya ambil yaitu Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19. Saya mengambil tema tersebut dikarenakan pada masa pandemi saat ini banyak pelaku usaha yang terkena dampaknya dan harus memutar otak dalam tetap melariskan usahanya. Saya melaksanakan kegiatan KKN Back to Village III selama 4 minggu di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Kelurahan Sumbertaman merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo dimana terdapat wilayah perumahan didalamnya yang mana mayoritas pekerjaan masyarakat yaitu sebagai pekerja kantoran dan PNS. Tidak sedikit juga yang membuka usaha rumahan dikarenakan padatnya penduduk di kawasan perumahan. 

Pada masa Pandemi Covid-19 saat ini, banyak masyarakat khususnya yang bekerja sebagai pembuka usaha rumahan yang terkena dampaknya. Dampak yang didapatkan yaitu berkurangnya hasil penjualan yang diperoleh apalagi mulai tanggal 3 Juli kemarin pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang memiliki pengaruh besar terhadap pelaku usaha.

Gambar 1. Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo
Gambar 1. Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo

|Dokpri

Salah satu yang terkena dampak tersebut yaitu Ibu Catri Andriyani, warga Perumahan Sumbertaman di Kelurahan Sumbertaman dengan pekerjaan utamanya yaitu sebagai pelaku usaha rumahan yaitu usaha catering. Beliau membuka usaha di rumahnya sendiri yaitu di Perumahan Sumbertaman Indah Jl. Taman Tirta 2 RE XI -- 01, Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Terdapat beberapa menu yang ditawarkan pada usaha catering ini diantaranya yaitu nasi kotak, tumpeng, dan prasmanan. 

Ibu Catri juga membuka usaha lalapan ayam dan makanan ringan untuk sampingan usaha cateringnya yang sudah didaftarkan di e-commerce Gojek dan Grab. Namun usaha catering milik ibu Catri ini pemasarannya hanya secara langsung, dan jika itupun secara online hanya melalui Whatsapps untuk pemesanan. Usaha catering ini tidak memiliki sosial media untuk memaksimalkan pemasaran secara online (digital marketing). Oleh karena itu, pada KKN BTV III saya mengambil tema "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19" dengan sasaran yaitu Ibu Catri selaku pemilik usaha catering dengan melakukan pembuatan design untuk branding usaha, mengembangkan pemasaran secara digital dan membuatkan platform digital.

Gambar 2. Usaha Catri 
Gambar 2. Usaha Catri 

Catering

|Dokpri

 Pada branding usaha catering ini, saya melakukan pembuatan design logo, stiker dan menu. Sebelumnya, pada usaha mitra belum memiliki logo usaha dan hanya memiliki sticker tetapi isi pada sticker tersebut belum lengkap untuk informasinya. Oleh karena itu dibuatkan desain logo dan sticker baru dengan informasi yang lebih lengkap didalamnya. Juga membuat desain menu yang baru untuk usaha sampingan mitra yaitu lalapan ayam laos yang didalamnya juga terdapat menu usaha catering mitra. Tentu saja setelah pembuatan tetap meminta feedback kepada mitra tentang desain yang sudah dibuat untuk selanjutnya dilakukan finalisasi desain. Program kerja selanjutnya yang sudah dilaksanakan yaitu penginventarisan dokumentasi produk untuk keperluan konten kreatif pada sosial media usaha mitra yang dimiliki nantinya.

Program kerja juga dimaksimalkan pengenalan dan pelatihan kepada mitra tentang pemasaran digital dan cara branding usaha. Pemaparan materi kepada mitra dibagi menjadi 4 kelas. Kelas pertama dan kedua yaitu tentang pemasaran digital. Pemaparan materi pemasaran digital kepada mitra dibagi menjadi dua sesi dikarenakan materi didalamnya memuat beberapa poin yang perlu dijelaskan kepada mitra. 

Pemaparan materi ini dilakukan secara offline yang bertempat di kediaman mitra yaitu di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Pada sesi pertama, ada 4 poin yang dijelaskan kepada mitra diantaranya yaitu apa itu pemasaran digital, kelebihan dari pemasaran digital, bagaimana memulai pemasaran digital serta bagaimana strategi dalam pemasaran digital untuk bisnis makanan. Pada sesi kedua, ada 4 poin juga yang dibahas diantaranya yaitu social media marketing, macam-macam sosial media, tips konten menarik serta aplikasi yang digunakan dalam pembuatan konten. Pengenalan pemasaran digital kepada mitra dilakukan dikarenakan pada era digital saat ini, pemasaran digital perlu dilakukan oleh pelaku usaha.

Gambar 3. Pemaparan materi kepada mitra
Gambar 3. Pemaparan materi kepada mitra

Selanjutnya dilakukan pelatihan tentang cara branding usaha yaitu pelatihan pengoperasian media sosial sebagai media pemasaran digital dan pelatihan canva sebagai aplikasi pembuatan konten menarik. Pelatihan kepada mitra dilakukan agar setiap harinya mitra mengupdate konten ke akun media sosial usaha mitra yang sudah dibuatkan sebelumnya. Harapan manfaat yang bisa diperoleh dari pengenalan dan pelatihan yang dilaksanakan kepada mitra salah satunya yaitu memperluas jangkauan sehingga meningkatkan jumlah pembeli yang menyebabkan penjualan meningkat. Apalagi pada masa pandemi sekarang, orang-orang lebih memilih untuk membeli keperluan khususnya makanan melalui online.

Gambar 4. Salah satu menu Catri Catering yaitu nasi tumpeng|Dokpri
Gambar 4. Salah satu menu Catri Catering yaitu nasi tumpeng|Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun