Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik

Pemikir Visioner Ramah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengendalian Kontaminasi Pada Mesin Alat Berat (Contamination Control)

17 November 2024   16:51 Diperbarui: 17 November 2024   16:51 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian

Contaminant merupakan berbagai macam material asing didalam sistem yang bukan merupakan bagian dari sistem tersebut yang dapat mengakibatkan keuasan dini bahkan kerusakan. Contaminant merupakan musuh utama sistem alat berat terutama pada engine, hidrolik dan transmisi.

Contamination control merupakan program pengontrolan masuknya contaminant ke sistem yang harus dimengerti, disadari dan diterapkan oleh dealer, factory dan customer untuk menjaga agar produk Caterpillar mempunyai ketangguhan dan dapat menghasilkan nilai tambah dan keuntungan sebesar-besarnya bagi pengguna.

Peningkatan tuntutan efisiensi alat berat menghasilkan desain sistem yang menggunakan kontrol elektrik dan hidrolik, tekanan yang lebih tinggi dan clearance yang lebih teliti. Sistem ini tentunya membutuhkan perawatan yang lebih baik, salah satunya yaitu dengan mengontrol masuknya contaminant kedalam sistem.

Latar Belakang Contamination Control

Program contamination control ada karena dilatar belakangi oleh berbagai aspek, diantaranya:

1. Pelanggan

Adanya contamination control diawali dari keinginan caterpillar untuk memenuhi kebutuhan costumer. Pada umumnya costumer membutuhkan power machine lebih besar, daya yang diaplikasikan untuk kerja lebih tinggi dan waktu siklus (cycle time) lebih cepat. Costumer mengharapkan sesuatu yang lebih dari peralatan Caterpillar. Sesuai dengan kenaikan cost dan bisnis yang lebih kompetitif, peralatan Caterpillar harus memberikan performa yang bagus agar dapat seproduktif mungkin.

2. Trend Industri

Karena tuntutan Costumer, Caterpillar sebagai produsen mulai menggunakan sistem machine yang lebih canggih, termasuk elektro hidrolik, sistem bertekanan tinggi, dan clearance yang lebih rapat. Sistem machine yang canggih ini memungkinkan Caterpillar untuk membuat machine yang lebih produktif dan lebih handal.

3. Fluida lebih sensitif terhadap contaminant

Penggunaan sistem yang canggih seperti elektro hidrolik, clearence yang rapat, dan presurre yang tinggi menyebabkan fluida dan komponen lainnya lebih sensitif terhadap contaminant. Umur fluida dan komponen akan lebih pendek jika contaminant masuk ke dalam sistem. Karena presurre yang dibutuhkan tinggi maka diperlukan filter yang baik untuk menyaring contaminant. 

 

Jenis-jenis  Contaminant

Contamination  control  sangat penting diterapkan dalam melakukan pekerjaan karena sering sekali kita mengabaikan musuh utama ini  akibat  tidak terlihat ataupun tidak disadari.

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Jenis-jenis contaminant yang sering sekali mencemari sistem-sistem alat berat terdiri dari 

1. Partikel, yang terdiri dari :

a. Kotoran

b. Partikel bekas proses pengelasan

c. Cat

d. Serpihan atau lembaran plastik

e. Partikel akibat keausan logam

f. Debu rokok

g. Gemuk (grease)

h. Material yang timbul dari oksidasi oli

2. Kimiawi

a. Panas

b. Air

c. Udara

Jenis contaminant berdasarkan ukurannya :

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Gambar diatas merupakan jenis-jenis contaminant berdasar ukurannya. Jenis contaminant yang masih bisa dilihat oleh mata yaitu sekitar 40 mikron misalnya weld splatter (sisa pengelasan), shot blast (sisa penyemprotan sand blasting), paint chip (cat yang mengelupas), machine chip (sisa permesinan), dust on TV (debu) dan jenis contaminant yang tidak bisa dilihat oleh mata yaitu dibawah 40 mikron misalnya logam yang aus, silica, serbuk batu, serbuk batu bara, debu.

 

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Clearance dari komponen-komponen alat-alat berat Caterpillar berkisar antara 2-30 micron. Clearance ini begitu kecil apabila dibandingkan dengan ukuran rambut manusia yang berukuran 80 mikron dan clearance sebesar ini cendrung tidak terlihat karena kemampuan mata manusia untuk melihat hanya terbatas hingga 40 mikron. Satu mikron sama dengan sepersejuta meter.

100 microns () - Sebutir garam meja

80 microns ()   - Diameter rambut manusia

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Gambar di atas menunjukan ukuran dari satu mikron. Satu mikron sangatlah kecil jika dibandingkan dengan diameter rambut manusia. Juga menunjukan betapa kecil satu mikron terhadap 1/1000 inchi. Partikel yang kecil ini bisa sangat merusak sistem jika berada di antara dua komponen yang bergesekan.

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Suatu perusahaan pembuat pompa melakukan penelitian untuk mengetahui dampak dari kontaminasi pada usia pompa. Grafik menunjukan beberapa informasi yang menarik mengenai kontaminasi. ISO code yang lebih besar, akan memperpendek usia pompa. Jika oli dijaga pada 18/15 atau di bawahnya, usia komponen akan meningkat drastis.

Sumber Contaminant

Kontaminasi dapat bersumber dari beberapa proses yang terdiri dari :

1. Layout tempat perbaikan

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Layout tempat perawatan dan perbaikan yang tidak tepat dapat mengakibatkan masuknya contaminant kedalam sistem.

2. Proses pembuatan dan perakitan

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Proses pembuatan komponen dan perakitan merupakan salah satu sumber masuknya contaminant kedalam sistem. Untuk mengetahui tingkat kebocoran setelah proses perakitan, factory biasanya menambahkan semacam zat pewarna pada oli atau fluida lainnya sehinga apabila unit telah dikirim ke customer perlu dilakukan penggantian oli awal (initial oil change) yang biasanya berkisar antara 50 hingga 250 jam tergantung dari petunjuk masing-masing Operation & Maintenance Manual masing-masing unit.

3. Oli baru

 

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Oli baru, tidak dapat dianggap sudah sangat bersih karena contaminant dapat masuk selama proses produksi atau penyimpanan. Pada gambar dibawah terlihat oli baru dengan kotoran yang menempel disekeliling drum disertai dengan pompa tangan yang tidak dilengkapi dengan filter yang dapat menyaring contaminant yang terdapat di dalam oli. Kondisi seperti ini sangat memudahkan masuknya contaminant kedalam sistem dan akan mempercepat proses keausan komponen.

4. Kondisi daerah operasi mesin

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Kondisi daerah operasi yang tidak bisa dihindari selalu berhubungan dengan kotoran dan debu memungkinkan masuknya contaminant kedalam sistem. Oleh sebab itu sangat penting dilakukan pengecekan kebocoran baik itu oli, udara atau air.

  • Cylinder wiper seal

Terletak pada cylinder hidrolik, akan menjadi sumber contaminant jika terdapat kebocoran.

  • Reservoir vent port

Lubang pernapasan pada tangki jika tidak tertutup, contaminant akan masuk kedalam sistem.

  • Kualitas maintenance yang buruk

Prosedur perawatan yang salah akan menjadi sumber contaminant bagi sistem.

5. Proses Perawatan dan Service

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Proses Perawatan dan service yang mengabaikan faktor kebersihan dan dilakukan ditempat yang tidak sesuai dapat menimbulkan masuknya contaminant kedalam sistem.

6. Dari dalam sistem

Contaminant dapat timbul di dalam sistem itu sendiri karena adanya gesekan dari komponen yang bergerak saat mesin beroperasi.

Dampak Contaminant

Akibat yang dapat ditimbulkan apabila mengabaikan proses contamination control adalah sebagai berikut:

1. Pendeknya umur komponen dan fluida (semakin cepatnya masa penggantian oli).

2. Menurunkan produktivitas alat, contohnya operasi yang tidak handal, perfoma yang lambat.

3. Dapat menimbulkan kerusakan yang parah sehingga downtime dan biaya perbaikan tinggi, contohnya erratic steering dan cylinder drift.

4. Meningkatnya biaya warranty.

5. Meningkatnya pengerjaan ulang/ redo job

6. Terjadinya problem yang berulang ulang dan  meningkatkan jumlah kerusakan .

7. Menurunkan kepercayaan costumer yang akan berdampak hilangnya prospek penjualan.

telah banyak perusahaan alat berat  yang berhati-hati terhadap contaminant dan banyak perusahaan yang juga meningkatkan kepedulian terhadap kontaminasi. 

Dari hasil riset sebuah perusahaan bearing, umur pakai dari bearing yang seharusnya 12.000 jam menjadi 8000 jam setelah bearing dimasuki contaminant sebesar 20 -- 30 mikron

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center
Sumber: Buku Modul Trakindo Training Center

Gambar diatas menunjukkan adanya contaminant yang terjebak diantara dua permukaan logam yang bersuaian satu dengan yang lainnya, hal ini menyebabkan terjadinya pelipat gandaan partikel setelah proses terperangkapnya contaminant setiap kali terjadi kontak permukaan.

Maka dalam hal ini pengendalian kontaminasi di dalam proses manufacturing maupun maintenance dan service sangat penting dan perlu adanya standart dan prosedur yang harus dilaksanakan dengan baik secara kontinyu guna mendapatkan kualitas dari sebuah produk, terlebih untuk produk-produk alat berat

Semoga Bermanfaat

Sumber elektronik: 

https://id.scribd.com/document/574546952/CCM011-SGD-Contamination-Control

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun