Mohon tunggu...
Candra Aditya
Candra Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik

Pemikir Visioner Ramah

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Hydraulic Troubleshooting Chart for Dozer

11 September 2024   11:00 Diperbarui: 11 September 2024   11:06 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pemecahan masalah pada sistem hidrolik bukan hanya sekedar melakukan pembersihan hose, tangki, maupun valve. 

Lebih dari  itu, melakukan pekerjaan pemecahan masalah pada sistem hidrolik alat berat terutama pada Bulldozer memerlukan rencana yang baik, rencana ini dimulai dengan mendiagnosis sistem untuk mengidentifikasi titik-titik masalah, kemudian menentukan tindakan guna memastikan peralatan atau mesin supaya bisa berjalan secara efisien. 

Dalam kasus yang paling sederhana, mungkin ada filter yang tersumbat yang menyebabkan sistem menjadi tidak bekerja dengan sempurna dan hal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar didalam menentukan penyebab utama terjadinya masalah pada hidrolik sistem.

Di bawah ini adalah beberapa daftar masalah yang umum terjadi pada unit alat berat terutama Bulldozer, guna mempercepat identifikasi pemecahan masalah dan cara penanganannya yang terjadi pada Hidrolik Sistem

Daftar Periksa Masalah:

Masalah 1. Kebisingan dari Pompa, gerakan silinder aktuator tidak lancar dan tidak teratur

Masalah 2. Oli dalam sistem menjadi terlalu panas

Masalah 3. Pompa hidrolik menyediakan oli tidak sesuai spesifikasi

Masalah 4. Tekanan oli dalam sistem hidrolik terlalu rendah

Masalah 5. Hilangnya efisiensi pada sirkuit implement

Masalah 6. Penyimpangan silinder/Cylinder Drift melebihi spesifikasi

Masalah 7. Pergerakan lambat (atau hilang) pada sirkuit Tilt atau Ripper Buldoser

Masalah 8. Pergerakan Ripper sangat lambat tanpa adanya tekanan yang turun pada sirkuit Tift atau Tip atau keduanya

Penjelasan

Masalah 1. Kebisingan dari Pompa, gerakan silinder aktuator tidak lancar dan tidak teratur

Kemungkinan Penyebab:

Kemungkinan Penyebab masalah ini adalah adanya udara di dalam sistem hidrolik. Kebisingan dari pompa disebabkan oleh kavitasi (gelembung udara di sisi saluran masuk), silinder aktuator tidak berfungsi dengan lancar/halus disebabkan adanya udara yang terkompresi, dan gelembung udara pada oli disebabkan oleh kebocoran pada sistem.

1. Periksa selang dan sambungan antara tangki dan pompa dari kebocoran.

2. Periksa level oli di tangki hidrolik. Jika level oli berada di bawah jalur oli kembali (return line), maka udara dapat masuk ke dalam oli.

3. Pastikan kekentalan oli yang dimasukkan dalam sistem adalah benar. Kekentalan oli tidak boleh dibawah/ lebih tinggi dari spesifikasi yang diijinkan.

 

Masalah 2. Oli dalam sistem menjadi terlalu panas.

Kemungkinan Penyebab:

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan panas pada sistem hidrolik.

Penyebab umumnya adalah: level oli rendah, siklus kerja cepat yang pendek, pengaturan tekanan pada relief valve yang terlalu rendah, adanya hambatan pada saluran hidrolik.

1. Periksa level oli pada tangki hidrolik; Periksa kebocoran pada selang, saluran, sambungan, valve & silinder.

2 Jika siklus kerja mesin pendek dan cepat, Suhu/Temperature oli dapat menjadi tinggi. Ketika Temperature oli melampaui 98,8°C (210°F), Oil Seal yang ada  didalam sistem akan rusak.

3. Pengaturan pembukaan Relief Valve yang rendah juga akan menyebabkan suhu tinggi pada sistem. Hal ini dapat diperbaiki dengan melakukan penyesuaian pada Relief Valve yang memberikan tekanan bukaan sesuai spesifikasi.

4. Penyebab yang lebih sulit ditemukan adalah adanya hambatan pada saluran oli. Hambatan yang ada pada saluran suplai pompa akan mengurangi aliran oli ke pompa dan menyebabkan pompa menjadi sangat panas.

Hambatan pada saluran antara pompa dan implement akan menyebabkan penurunan efisiensi dan temperature oli tinggi. Menghilangkan hambatan biasanya akan menghilangkan masalah ini.

5. Adanya masalah pada Shuttle valve kotor (lengket); Pilot Valve lengket atau bocor; Lift Stem buldoser yang lengket.

Masalah 3. Pompa hidrolik menyediakan oli tidak sesuai spesifikasi

Kemungkinan Penyebab:

Ada banyak alasan mengapa pompa tidak mengalirkan oli. Pada Masalah 2 menunjukkan bahwa adanya hambatan pada jalur suplai ke pompa akan mengurangi jumlah aliran oli. Jika jumlah oli dalam sistem rendah, penyaluran pompa akan rendah. Level oli yang rendah dalam sistem dapat menyebabkan aerasi (udara di dalam oli). Aerasi selanjutnya dapat menyebabkan kavitasi pada pompa. Hal ini akan menyebabkan oli yang keluar dari pompa menjadi lebih sedikit.

Jika kekentalan oli terlalu tinggi maka akan terjadi penurunan jumlah aliran oli dari pompa. Pompa yang sudah sangat aus atau tidak dipasang dengan benar juga akan menyebabkan aliran oli yang keluar dari pompa lebih sedikit.

1. Periksa jalur suplai ke pompa apakah ada hambatan. Periksa tangki untuk memastikan tidak ada hambatan pada jalur suplai ke pompa.

2. Periksa level oli di dalam tangki hidrolik. Carilah referensinya di dalam buku panduan pemeliharaan.

3. Periksa jenis oli yang digunakan dalam sistem. Carilah referensinya di dalam buku panduan pemeliharaan.

4. Lepas dan periksa pompa. Periksa apakah ada keausan dan pastikan sudah dipasang dengan benar.

Masalah 4. Tekanan oli dalam sistem hidrolik terlalu rendah.

Kemungkinan Penyebab:

Masalah ini biasanya disebabkan oleh kebocoran pada sistem, tekanan pembukaan Relief Valve terlalu rendah, atau ada masalah pada pompa.

1. Periksa apakah ada kebocoran di dalam sistem secara teliti. Ingatlah bahwa kebocoran di dalam Control Valve tidak mudah terlihat.

2. Periksa tekanan pembukaan pada kedua Relief Valve dalam sistem.

3. Lepas dan periksa pompa dari kerusakan dan periksa apakah pemasangannya sudah benar.

Catatan: Aliran oli yang rendah dari pompa akan menyebabkan rendahnya tekanan oli di sistem. (Lihat Masalah 3)

Masalah 5. Hilangnya efisiensi pada sirkuit implement.

Kemungkinan Penyebab:

Kemungkinan Penyebab masalah ini biasanya sama dengan penyebab masalah 3 dan 4. Oli yang keluar dari pompa terlalu rendah atau sedikit, kebocoran pada sistem dan tekanan pembukaan Relief Valve terlalu rendah. Periksa masalah 3 dan 4 untuk solusi masalah ini. Periksa juga semua Control Linkage untuk pergerakan spool Control Valve secara maksimal.

Masalah 6. Penyimpangan silinder/Cylinder Drift melebihi spesifikasi

Kemungkinan Penyebab:

Untuk mengetahui penyebab masalah ini, lihat Tes Drift untuk sirkuit yang berbeda sesuai dengan buku panduan alat

Masalah 7. Pergerakan lambat (atau hilang) pada sirkuit Tilt atau Ripper Buldoser

Kemungkinan Penyebab:

Jika masalah ini bukan terjadi pada sirkuit pengangkat (Lift) buldoser, kemungkinan penyebabnya ada pada sistem pilot. Lift Control buldoser dioperasikan secara manual melalui sambungan (Lingkage) dari tuas kontrol buldoser. Peralatan lainnya (bulldozer tilt & ripper) dioperasikan dengan menggerakkan Control Valve dengan oli pilot.

1. Periksa tekanan sistem pilot. Tidak boleh kurang dari 700 kPa/100 Psi (lihat uji tekanan sistem pilot)

2. Periksa adanya hambatan pada jalur pilot (Pilot Lines).

Masalah 8. Pergerakan Ripper sangat lambat tanpa adanya tekanan yang turun pada sirkuit Tift atau Tip atau keduanya

Kemungkinan Penyebab:

Ketika salah satu Pilot Valve untuk sirkuit Ripper diaktifkan, oli dikirim ke Shuttle Stem, di dalam Control Valve buldoser, ke ruang di belakang Dump Valve untuk tekanan Main Relief. Hal ini menyebabkan karakteristik aliran kontrol pada Dump Valve berhenti dan katup tersebut sekarang menjadi Relief Valve yang dioperasikan pilot

1. Aktifkan sirkuit Tilt. Jika Tilt Cylinder bergerak seperti yang diharapkan, tekanan sistem pilot sudah benar.

2. Jika masalah terjadi pada Ripper Tip dan Lift, penyebabnya ada pada saluran/jalur antara Pilot Valve dan Shuttle Stem. Periksa jalur pilot apakah ada hambatan serta periksa Shuttle Stem dari adanya kerusakan.

Kesimpulan 

Kumpulkan informasi tentang masalahnya sebanyak dan sedetail mungkin. Selanjutnya, atasi masalah seperti yang disebutkan oleh operator atau pemilik alat, lalu lakukan pengujian dan pengetesan yang sesuai dengan masalah. Sebelum melakukan perbaikan lanjutan, sebaiknya jalankan pengujian diagnostik yang benar sesuai dengan prosedur untuk memecahkan masalah agar tidak menimbulkan biaya tambahan yang lebih besar serta downtime dan timbulnya masalah baru dikemudian hari karena diagnosa yang tidak tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun