Mohon tunggu...
Candra D Adam
Candra D Adam Mohon Tunggu... Lainnya - The Man From Nowhere

Pecinta Sepak Bola - Penulis (ke)Lepas(an)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI: Antara Kebijakan Pragmatis dan Regenerasi di Timnas

26 Januari 2022   05:50 Diperbarui: 28 Januari 2022   03:29 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo PSSI. (Dok. Bola.com/Dody Iryawan)

Baca juga: "Paradoks" Belanda dalam Sejarah Sepak Bola Indonesia

Selain raihan gelar juara tersebut, sejak pendirian PSSI pada 19 April 1930, jejak prestasi terbaik dari Timnas Indonesia dalam ajang kompetisi resmi semua Kelompok Usia, antara lain adalah Piala Asia Junior 1961, Piala Pelajar Asia 1984, Piala Pelajar Asia 1985, dan SEA Games 1987.

Namun sekali lagi, dari fakta bahwa sedikitnya capaian prestasi Timnas Indonesia di semua kelompok usia, PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia seharusnya mampu melihatnya lebih jauh ke dalam tubuh sepak bola Indonesia sendiri. Bahwa ada banyak kekurangan, kesalahan, serta keterbatasan yang seharusnya diperbaiki oleh PSSI adalah sebuah kebijakan yang harus dijalankan dan diterapkan.

Bukan malah menjadikan kemiskinan prestasi ini sebagai “aib” yang harus ditutupi atau dibalas dengan banyaknya raihan gelar. Apalagi raihan gelar yang ingin dicapai tersebut justru ingin dilalui dengan cara yang instan, tanpa mempedulikan proses yang terarah dengan baik.

Regenerasi dalam Tim Nasional

Contoh lain kebijakan pragmatis dari PSSI, bisa kita lihat di gelaran AFF Cup U-22 yang akan datang. Timnas U-22 Indonesia yang adalah sebagai Juara Bertahan, justru dituntut oleh PSSI untuk kembali mempertahankan Trofi AFF Cup U-22. Memang tidak sepenuhnya salah jika PSSI meminta Timnas U-22 kembali mempertahankan gelarnya sebagai Juara Bertahan di Kompetisi Ini.

Namun yang harus dilihat lebih dalam lagi, adalah bahwa para negara ASEAN peserta AFF Cup U-22, telah menkonfirmasi bahwa mereka mengirimkan Tim yang bahkan diantaranya ada yang berisi pemain dengan Usia 21 kebawah.

Diantaranya ada Thailand yang tidak akan tampil dengan skuad U-22nya, melainkan justru skuad U-19nya. Alasan skuad U-22 Thailand tidak ikut serta pada gelaran AFF U-22 2022, adalah karena mereka sedang memiliki banyak agenda di tahun ini, yaitu SEA Games 2021, AFC Cup U-23 2022, dan Asian Games 2022. Selain Thailand yang turun dengan skuad U-19 di AFF Cup 2022, ada juga Vietnam yang tampil tidak dengan skuad U-22, melainkan dengan skuad U-21.

Tentunya bukan tanpa alasan jika beberapa negara tersebut mengirimkan tim yang bahkan berstatus U-21 atau U-19. Disamping karena padatnya jadwal kompetisi di tahun ini, beberapa negara tersebut memang menjadikan gelaran AFF Cup U-22 ini sebagai “Laboratorium” untuk mengasah Tim Muda mereka. Sehingga hal ini bisa membuat regenerasi dalam Timnas mereka menjadi lebih baik.

Regenerasi dalam Timnas, terutama Timnas di seluruh kelompok usia, adalah modal penting bagi sebuah negara jika ingin Timnasnya mendapat predikat sebagai Timnas yang berprestasi. Dan proses regenerasi di seluruh kelompok usia ini bahkan sudah jauh-jauh hari dilakukan oleh banyak Timnas di Negara-negara yang punya gelar prestisius di kancah sepak bola dunia.

Bagaimana dengan regenerasi di Sepak bola Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun