Kurniawan Dwi Yulianto bersama salah satu klub sepak bola di kasta ke dua Liga Italia (Serie B), Como 1907, akhir-akhir ini menjadi topik yang sedang hangat diperbincangkan. Ini adalah kali ke dua Si Kurus bergabung bersama klub asal Italia. Namun kali ini kembalinya Kurniawan ke Italia bukan lagi sebagai Pemain, melainkan sebagai Asisten Pelatih.
Kabar tentang bergabungnyaJejak perjalanan Kurniawan bersama kub asal Italia, bisa kita tengok jauh sebelum karirnya sebagai Pelatih Sepak Bola ia rintis. Di awal-awal karirnya sebagai Pesepakbola, tepatnya pada 1994, mantan Penyerang Timnas Indonesia ini pernah bergabung bersama Sampdoria U-19.
Sampdoria U-19, adalah tim kelompok usia di bawah 19 Tahun (U19) dari klub kasta tertinggi Liga Italia (Serie A), Unione Calcio Sampdoria (U.C. Sampdoria).
Bergabungnya Kurniawan Ke Sampdoria U19, tak terlepas dari keikutsertaannya dalam program pengembangan Pemain muda yang diselenggarakan oleh PSSI pada 1993, program ini dikenal dengan nama PSSI Primavera. Untuk diketahui, PSSI Primavera adalah program pengiriman para Pemain muda ke Genoa, yang akan diikutkan dalam program pelatihan dan Kompetisi Primavera di Italia.
Kompetisi Primavera (Campionato Nazionale Primavera), yang sekarang dikenal dengan nama Trofeo Giacinto Facchetti, adalah sebuah kompetisi sepak bola di Italia yang diperuntukkan untuk Pemain yang berusia di bawah 20 Tahun (U-20). Campionato Nazionale Primavera (Campionato Primavera), tidak hanya diikuti oleh seluruh tim muda dari klub-klub yang berlaga di Serie A dan Serie B Liga Italia saja, namun juga diikuti oleh tim pelapis yang bermain di klub-klub Serie A dan Serie B.
Dan sejak 16 Desember 2006, Campionato Nazionale Primavera berubah nama menjadi Campionato Nazionale Primavera - Trofeo Giacinto Facchetti. Penamabahan nama Trofeo Giacinto Facchetti sendiri, tak terlepas dari keputusan Federasi Sepak Bola Italia, yaitu Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC), untuk mengenang seorang Legenda Timnas Italia sekaligus mantan Kapten Tim Inter Milan yaitu  Giacinto Facchetti.
Dalam Kompetisi Primavera, PSSI bekerja sama dengan Sampdoria untuk membentuk Tim U-19 yang akan diikutkan ke dalam Campionato Primavera, di bawah Tim Sampdoria U-19. Tim ini selanjutnya dikenal sebagai PSSI Primavera, yang dilatih oleh Romano Matte dan Danurwindo dan berlaga di Campionato Primavera di musim 1993/1994. Kemudian dalam perjalanannya, Tim Primavera ini mewakili Timnas Indonesia di berbagai ajang Kompetisi.
Di saat Sampdoria U-19 (PSSI Primavera) ikut bermain di ajang Campionato Primavera, juga ada beberapa Pemain Bintang yang ikut bermain di beberapa klub. Diantara para Pemain Bintang ini adalah  Alessandro Del Piero dan Fabrizio Cammarata yang membela Juventus Primavera, serta Pietro Vierchowod, Ruud Gullit, dan Roberto Mancini yang ikut ke dalam skuad Sampdoria Primavera.
Para Pemain muda yang ada di Tim PSSI Primavera waktu itu, mayoritas berasal dari Diklat Ragunan dan Diklat Salatiga, yang merupakan dua Diklat Sepak Bola terbaik di Indonesia pada waktu itu. Dan di dalam tim ini, ada nama Kurniawan yang juga pernah menempa pendidikan sepak bola di Diklat Salatiga. Selain Si Kurus, dalam Sampdoria U-19 juga ada nama Bima Sakti Tukiman, Yeyen Tumena, Kurnia Sandy, Anang Ma'ruf, dan beberapa Pemain muda lainnya.
Selain Proyek PSSI Primavera (U-19) di Italia, ada juga Proyek PSSI Baretti (U-17). Dua Proyek ini diinsiasi oleh PSSI yang bekerjasama dengan Sampdoria, serta didanai oleh salah seorang Pengusaha asal Indonesia. Pengusaha tersebut adalah Nirwan Bakrie, yang juga adalah salah satu dari anggota keluarga Pebisnis di Indonesia, yaitu Keluarga Bakrie. Nirwan sendiri dikenal sebagai Pengusaha yang sangat mencintai Sepak bola.
Kembali ke Kurniawan. Bersama Sampdoria U-19 (PSSI Primavera), Pemain kelahiran Magelang 13 Juli 1976 ini, bahkan masuk dalam daftar Top Skorer Campionato Primavera 1993/1994, bersama beberapa nama seperti Alessandro Del Piero dan Mauro Briano. Hal ini yang menjadikan Sven Goran-Eriksson, selaku Pelatih Kepala Sampdoria waktu itu, memasukkan nama Kurniawan ke dalam Skuad Tur mereka ke Asia pada 1994, termasuk diantaranya ke Jakarta.